LiBi – Jumlah pengunjung Paviliun Indonesia pada World Expo Milan 2015, Italia, mencapai tiga juta orang dalam kurun waktu dua minggu.
Valter dari Turino, Italia menjadi pengunjung ketiga juta yang beruntung mendapatkan hadiah bersama kekasihnya Michela, kata Direktur Paviliun Indonesia Budiman Muhammad kepada Antara London, Rabu.
“Saya benar-benar tidak menyangka dapat menjadi pengunjung ketigajuta di Paviliun Indonesia. Mereka memberikan saya begitu banyak hadiah dan perlakuan yang istimewa,” ujar Valter.
Valter diajak berkeliling Paviliun Indonesia dan menikmati oculus yakni alat berbentuk kacamata menampilkan virtual reality keindahan alam Indonesia dalam 360 derajat yang dapat menciptakan seperti benar-benar berada di Indonesia.
Valter juga disuguhi berbagai masakan khas nusantara antara lain rendang, ayam kari dan terong balado.
Paviliun Indonesia akan menyambut penutupan Expo 2015 ini dengan menambahkan pameran topeng sebagai representasi kebudayaan Indonesia di mana pengunjung dapat membeli topeng dan kaos hasil rancangan anak bangsa.
Pameran topeng ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian mancanegara akan kebudayaan Indonesia yang sangat kaya,” ujar Budiman.
Beberapa hari sebelum acara penutupan World Expo Milan 2015, Paviliun Indonesia akan menampilkan pertunjukan istimewa pianis muda Indonesia kelas dunia Ade Irawan yang menginspirasi semua orang berkekurangan untuk bersinar kendati menyandang disabilitas.
Ade juga sukarela menggelar pertunjukan solo untuk amal kepada anak-anak yang disabilitas.
Pada hari-hari biasa pengunjung ke Paviliun Indonesia rata-rata 20.000 orang dan puncaknya, Sabtu (5/9), yakni mencapai 35.0000. “Hari ini, kemungkinan lebih banyak dari kemarin,” kata petugas di Paviliun Indonesia.
Menperin mengimbau para pengusaha Italia untuk berinvestasi di Indonesia. Italia sangat terkenal dengan industri kulit dan garmen, industri makanan dan minuman hingga otomotif. Indonesia juga sudah memberikan bebas visa kepada 145 negara, termasuk Italia.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak mengatakan perayaan national day mendapat perhatian luas dari masyarakat Italia, seperti terlihat pada meningkatnya jumlah pengunjung asal Italia ke Paviliun Indonesia.
Para pengunjung ke Paviliun Indonesia pada national day menyaksikan berbagai pameran, antara lain demo kopi, fashion show, tari-tarian, dan photo booth. “ada Indonesia Coffee Week 28 September hingga 2 Oktober 2015, lalu,” kata Nus.
Mengangkat tema “Stage of The World”, Paviliun Indonesia dilengkapi dome wall video kekayaan laut Indonesia, displai rempah-rempah khas Nusantara, kuliner, peta Indonesia, dan virtual reality yang menampilkan keindahan bawah laut Indonesia.
Perayaan National Day terselenggara berkat kerjasama Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Kematiriman, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, BKPM, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Pemda Sintang, Kalbar, Persatuan Indonesia-Italia, Koperasi Pelestari Budaya Nusantara sebagai pengelola Paviliun Indonesia, dan Artha Graha Network.
Dalam acara National Daya yang lalu, Paviliun Indonesia mendapatkan Penghargaan Rekor Dunia (Guinness Record) dan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan mendapatkan penghargaan atas tercapainya pengunjung terbanyak (3 juta orang) pengunjung dan para Wisatawan mancanegara merasakan kepuasan atas pelayanan yang ramah dan simpatik dari para penerima tamu dan pelayan restaurant yang ada di Paviliun Indonesia, serta tersedianya kuliner khas Indonesia dan tari-tarian serta kebudayaan asli Indonesia ditampilkan di Paviliun Indonesia Worl Expo Milan 2015, yang akhirnya membawa nama harum bangsa dan Negara Republik Indonesia di mata negara-negara asing, sehingga diharapkan menyedot wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. (lb/red)