Produksi Beras Di Manokwari Selatan Cukup Tersedia

IMG-20151114-WA0030

Libi Manokwari – Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dr Ir Hasil Sembiring M.Sc, melakukan panen di lokasi kegiatan Pengembangan Seribu Desa Mandiri Benih (SDMB), di Desa Sindang Jaya, Kecamatan Oransbari, Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, Jumat (13/11/2015).

Di Kabupaten ini mandapatkan alokasi sebanyak 2 unit (20 hektar), sedangkan untuk Provinsi Papua Barat totalnya mendapat alokasi 16 unit (160 hektar).

Mengawali sambutannya, Direktur Jenderal Tanaman Pangan memberikan apresiasi, penghargaan dan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Daerah, khususnya Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Papua Barat dan Dinas Pertanian Kabupaten Manokwari Selatan, karena walaupun dalam kondisi musim kemarau yang cukup panjang tetapi mampu menghasilkan hamparan tanaman padi yang luas, sudah menguning dan siap untuk di panen. Ini memberikan bukti bahwa produksi beras cukup tersedia.

“Produksi beras di kabupaten ini cukup tersedia dan dari laporan yang disampaikan kelompok tani, rata-rata produksinya mencapai 8,4 ton per hektar. Hasil panen padi ini nantinya akan dijadikan benih untuk memenuhi kebutuhan benih di desa tersebut, sisanya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan benih di wilayah lainnya yang memerlukan,” ujar Dirjen Hasil Sembiring

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, berulang kali menekankan agar kegiatan SDMB ini dilaksanakan dengan sebaik mungkin karena kegiatan ini merupakan janji Presiden yang tertuang dalam NAWACITA.

“Dengan kegiatan ini dilaksanakan sebaik mungkin, maka tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai, yaitu kemandirin benih di wilayah/desanya,” jelas Dirjen

Kebutuhan benih di desanya dapat dipenuhi dari produksi benih di desa itu sendiri sehingga tidak bergantung kepada wilayah lain untuk memenuhi kebutuhan benihnya. Dari hasil yang diperoleh tersebut, di wilayah ini diyakini mampu memenuhi kebutuhan benihnya secara mandiri.

“Seperti diketahui bahwa dalam rangka mendukung program Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019, dimana salah satunya adalah mewujudkan kemandirian pangan dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik sebagaimana yang tercantum dalam 9 (sembilan) agenda prioritas pembangunan, penanggulangan kemiskinan pertanian, dan regenerasi petani menjadi fokus utama, Selah satu upaya yang dilakukan adalah Pengembangan Seribu Desa Mandiri Benih yang merupakan salah satu janji Presiden yang tertuang dalam NAWACITA,” lanjutnya.

Dengan adanya kegiatan SDMB ini diharapkan akan menumbuhkan kelompoktani/kelomok penangkar atau gabungan kelompoktani dengan kelompok penangkar yang mampu menyediakan benih untuk memenuhi kebutuhan benih di wilayah masing-masing.

Pada tahun anggaran 2015 telah dialokasikan kegiatan SDMB sebanyak 1.000 unit/desa di 31 provinsi (hampir di seluruh Indonesia, kecuali Kalimantan Utara, Kepulauan Riau dan DKI Jakarta. 1 (satu) unit kegiatan SDMB seluas 10 ha, sehingga total areal yang mendapatkan bantuan adalah seluas 10.000 ha. Komoditi yang dikembangkan adalah padi inbrida.
Bantuan kegiatan SDMB ini diberikan kepada kelompoktani/kelompok penangkar atau gabungan kelompoktani untuk pengadaan sarana produksi, biaya sertifikasi benih, pengadaan alat dan mesin pengolahan benih serta pengemasan benih, pembangunan gudang penyimpanan benih, dan pembuatan lantai jemur. Selain itu juga dialokasikan anggaran untuk kegiatan koordinasi, pembinaan, monitoring, dan evaluasi agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik.

Kegiatan ini akan terus dilakukan, ditingkatkan, disempurnakan dan dimantapkan pada tahun tahun yang akan datang dengan fokus dialokasikan pada wilayah-wilayah/desa yang kebutuhan benihnya masih belum dapat dipenuhi secara mandiri, yaitu kebutuhan benihnya masih mengandalkan dari pasokan benih di wilayah-wilayah lain. Diharapkan dengan kegiatan ini, kebutuhan benih di wilayah tersebut dapat dipenuhi secara mandiri.

“Hingga saat ini, berdasarkan laporan dari provisi telah disalurkan anggaran ke kelompoktani, diperkirakan pada akhir November anggaran tersebut sudah tersalur semua. Untuk Provinsi Papua Barat, saat ini telah disalurkan anggarannya ke semua kelompoktani/kelompok penangkar penerima (100%),” pungkas Dirjen. (ps/lb)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *