LiBi Tokyo – Bursa saham Tokyo ditutup melemah untuk hari ketiga berturut-turut, Rabu (6/1/2016), karena eksportir terpukul penguatan yen setelah Korea Utara mengatakan telah melakukan tes bom hidrogen, bergabung dengan kekhawatiran tentang ekonomi Tiongkok dan ketegangan Timur Tengah.
Pasar Jepang telah dibuka sedikit lebih tinggi, setelah pasar-pasar keuangan utama di Amerika Serikat dan Eropa kembali stabil pada Selasa kemarin.
Tetapi penjualan dimulai kembali karena para pedagang mata uang berbondong-bondong menyerbu yen, yang dipandang sebagai investasi yang aman pada saat terjadi gejolak.
Penguatan yen buruk bagi profitabilitas eksportir Jepang dan memukul permintaan untuk saham mereka.
Dolar jatuh menjadi 118,63 yen setelah turun ke serendah 118,36 yen, tingkat terendah sejak pertengahan Oktober, dan turun dari 119,06 yen di New York pada Selasa.
Korea Utara mengatakan pihaknya telah meledak bom hidrogen — uji coba nuklir keempat — setelah seismolog mendeteksi gempa 5,1 SR di sebelah lokasi uji atom utamanya di timur laut negara itu.
Pasar telah terguncang oleh meningkatnya pertikaian diplomatik antara Iran dan Arab Saudi, sementara pertumbuhan ekonomi Tiongkok menunjukkan tanda-tanda pelambatan lebih lanjut.
Namun para analis mengatakan tes bom hindrogen itu tidak akan mempengaruhi pasar keuangan untuk jangka panjang.
“Kami memiliki masalah yang lebih serius seperti ekonomi Tiongkok dan ketegangan di Timur Tengah,” kata Yoshinori Shigemi, ahli strategi pasar global untuk JP Morgan Asset Management di Tokyo.
“Saya pikir para investor akan mulai fokus kembali pada isu-isu tersebut,” kata Shigemi kepada AFP.
Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo berakhir turun 0,99 persen atau 182,68 poin menjadi 18.191,32. Indeks Topix dari seluruh saham papan utama ditutup turun 1,05 persen atau 15,87 poin pada 1.488,84.
Dalam perdagangan saham, Toyota jatuh 1,97 persen menjadi berakhir di 7.083 yen, sementara Sony turun 2,19 persen menjadi 2.897,5 yen. Operator Uniqlo, Fast Retailing, kelas berat pasar, turun 0,64 persen pada 40.170 yen.
Saham pemasok suku cadang mobil Takata anjlok 7,68 persen menjadi 817 yen karena kepala asosiasi pembuat mobil Jepang membantah laporan bahwa sektor ini telah membahas penyelamatan untuk perusahaan bermasalah itu.
Takata terlibat dalam krisis ledakan kantong udara (airbag) terkait dengan beberapa kematian dan puluhan luka-luka secara global.
Saham Nintendo anjlok 7,61 persen menjadi 15.160 yen, setelah SMBC Nikko Securities meragukan perkiraan laba pembuat konsol videogame ini. (ant/lb)