LiBi Jakarata – Pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (13/1) berpotensi berada pada rentang support 4.487-4.490 dan resisten 4.557-4.569. Secara teknis, pola Bullish Harami indicating Bullish Reversal, berbalik mendekati area Middle Bollinger Band (MBB). Moving Average Convergence Divergence (MACD) mulai tertahan penurunannya dengan histogram negatif yang terbatas. The Relative Strength Index (RSI), Stochastic, dan William’s mencoba bertahan dan mulai berbalik naik. Laju IHSG di atas area target support 4.409-4.429 dan mampu melampaui area target resisten 4.476-4.490.
Dengan harga minyak yang masuk ke area USD 30 per barel, masih adanya gap di 4.409-4.429, tren volume yang masih sedikit namun diimbangi dengan aksi beli, serta bursa saham Eropa dan AS yang mulai bergerak di teritori positif, diperkirakan IHSG cenderung memiliki peluang untuk melanjutkan penguatannya. Tetap cermati sentimen yang ada pada laju IHSG.
Sementara untuk sejumlah saham yang layak dipertimbangkan, antara lain: Saham PT Nippon Indosari Corpindo (ROTI) dalam kisaran support dan resisten Rp 1.205-1.265. Trading buy selama bertahan di atas Rp 1.210, dan stop loss di Rp 1.200. Saham PT Soechi Lines (SOCI) dalam kisaran support dan resisten Rp 465-505. Tradingbuy selama bertahan di atas Rp 465, dan stop loss di Rp 463. Saham PT Semen Indonesia (SMGR) dalam kisaran support dan resisten Rp 10.750-11.200. Trading buy selama bertahan di atas Rp 10.775, dan stop loss di Rp 10.750. Saham PT Surya Semesta Internusa (SSIA) dalam kisaran support dan resisten Rp690-735. Trading buy selama bertahan di atas Rp 690, dan stop loss di Rp 685.
Berikutnya saham PT Unilever Indonesia (UNVR) dalam kisaran support dan resisten Rp 35.375-36.400. Trading buy selama bertahan di atas Rp 36.000, dan stop loss di Rp 35.950. Saham PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) dalam kisaran support dan resisten Rp 19.750-21.900. 3. Buy on weakness (BoW)dalam kisaran Rp 19.250-19.700, dan stop loss di Rp 19.100. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dalam kisaran support dan resisten Rp 11.400-11.850. Trading buy selama bertahan di atas Rp11.550, dan stop loss di Rp 11.500.
Pada perdagangan Selasa (12/1), IHSG ditutup menguat 47,044 poin (1,05%) ke posisi 4.512,527. Sepanjang perdagangan, indeks mencapai level tertinggi di 4.526,198 atau menguat 60,715 poin dan mencapai level terendahya di angka 4.486,645 atau menguat 21,162 poin.
Kembali rebound-nya beberapa indeks bursa saham AS serta EIDO yang kembali menguat tipis membuat pelaku pasar kembali melakukan aksi beli secara signifikan di mana IHSG mampu ditutup +1,05% dan kembali berhasil memasuki zona 4.500ansehingga membuka peluang bagi para investor untuk optimis di tengah sentimen yang ada.
Penguatan yang terjadi di bursa saham AS memberikan katalis positif bagi IHSG. Mulai adanya penilaian jika indeks DJIA mampu kembali memasuki area 17.000, tidak menutup kemungkinan IHSG akan mencoba memasuki area 4.600an sambil menunggu peluang penurunan BI Rate yang tengah ditunggu pelaku pasar. Adapun peluang penurunan tingkat suku bunga ini mempunyai ruang yang cukup lebar bagi para pelaku pasar meskipun concern para Dewan Gubernur BI terletak pada Rupiah yang belum stabil serta pelemahan Yuan yang mulai dibatasi People’s Bank of China (PBoC)
Dengan masih adanya gap di 4409-4429, trend volume yang kembali mengalami penurunan namun, bursa saham Eropa dan AS yang mulai melemah terbatas dan sempat berada di zona hijau maka kami memperkirakan IHSG cenderung mengalami pelemahan terbatas dan diharapkan masih adanya peluang kenaikan tipis. Tetap cermati sentimen yang ada pada laju IHSG. Di akhir penutupan IHSG, transaksi asing kembali melakukan aksi beli yang ditopang laju rupiah yang kembali terapresiasi. Asing kembali berjualan(dari net sell Rp 688,04 miliar menjadi net buy Rp 72,22 miliar).
Di sisi lain, harga minyak yang kembali memasuki level psikologis di area USD 30/barel kembali membayangi para pelaku pasar valas. Tetapi, reboundnya yuan setelah dilakukannya intervensi oleh People’s Bank of China (PBoC) mampu mempertahankan yuan dalam zona positifnya. (bzn/lb)