Sejumlah Saham Layak Dipertimbangkan, IHSG Diperkirakan Menguat

thumb_20160108_Wall_Street_Jatuh_Akibat_Aksi_Jual_Global

LiBi – Pergerakan IHSG pada perdagangan Kamis (14/1) diperkirakan berada pada rentang support 4.473-4.483 dan resisten 4.541-4.557. Secara teknis, pola hammer after graverstone doji indicating reversal. Berbalik mendekati area middle Bollinger Band (MBB). Moving Average Convergence-Divergence (MACD) masih mencoba bertahan dari penurunannya dengan histogram negatif yang memendek. The Relative Strength Index (RSI), Stochastic, dan William’s kembali turun meski terbatas. IHSG di bawah area target support 4.487-4.490 dan belum mampu mendekati area target resisten 4.557-4.569.

IHSG diharapkan dapat kembali menguat setelah panik berlebihan atas tragedi bom dan penurunan BI Rate yang dinantikan sebelumnya, akhirnya direalisasikan. Apalagi adanya utang gap di level 4.526-4.533 diharapkan dapat tertutupi. Meski demikian, perlu juga diwaspadai jika IHSG juga berpotensi akan melanjutkan pelemahannya namun terbatas, mengingat belum adanya sentimen yang kuat guna menopang laju IHSG. Tetap cermati sentimen yang ada pada laju IHSG.

Sementara untuk sejumlah saham yang di pertimbangkan, antara lain: Saham PT London Sumatera Plantation (LSIP) dalam kisaran support-resisten Rp 1.250-1.310. TradingBuy selama bertahan di atas Rp 1.250, dan stop loss di Rp 1.240. Saham PT Bank Negara Indonesia (BBNI)dalam kisaran support-resisten Rp 4.985-5.150. Tradingbuy selama bertahan di atas Rp 4.985, dan stop loss di Rp 4.980. Saham PT Bank Danamon (BDMN) dalam kisaran support-resisten Rp 3.140-3.400. Tradingbuy selama bertahan di atas Rp 3.140, dan stop loss di Rp 3.130. Saham PT Sri Rezeki Isman (SRIL) dalam kisaran support-resisten Rp 356-390. Tradingbuy selama bertahan di atas Rp 356, dan stop loss di Rp 355. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dalam kisaran support-resisten Rp 11.500-12.275. Tradingbuy selama bertahan di atas Rp 11.500, dan stop loss di Rp 11.450.

Pada perdagangan Kamis (14/1), IHSG ditutup melemah 23,998 poin (0,53%) ke posisi 4.513,181. Sepanjang perdagangan Kamis, indeks mencapai level tertingginya di 4.526,510 atau menguat 10,669 dan mencapai level terendahnya 4.456,469 atau melemah 80,710 poin.

Pada perdagangan Kamis (14/1), IHSG diperdagangkan sangat volatile. IHSG yang dibuka langsung melemah-0,98% , dikarenakan sentimen bursa saham global yang terkoreksi cukup dalam danditambah reaksi berlebihan dari adanya aksi teror di Jakarta membuat IHSG turun -1,70% di sesi 1. Meski demikian, aksi jual yang berlebihan tersebut mampu diimbangi oleh BI Rate yang akhirnya di pangkas sebesar 25bps mampu minimalmeredam sentimen negatif tersebut. Tak heran,pelaku pasar kembali melakukan aksi beli nya sambil memanfaatkan rebound nya indeks.

Sesuai trennya, IHSG masih memiliki peluang kenaikan, namun melihat kondisi bursa saham sekitar yang muli berkurang penguatannya membuat laju IHSG dapat tertahan peluang kenaikannya dan kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk kembali dilakukannya aksi ambil untung. Di akhir penutupan IHSG, transaksi asing berbalik melakukan aksi jual yang didukung laju rupiah yang kembali terdepresiasi. Asing kembali berjualan(dari net sell Rp 46,81 miliar menjadi net sell Rp 441,36 miliar). (bzn/lb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *