LiBi Jakarta – Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro pagi ini menghadiri rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Ruang Rapat Banggar, Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/2/2016). Agenda utama membahas perkembangan ekonomi terkini.
Ia mengatakan bahwa secara umum faktor eksternal tetap menjadi risiko utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini.
“Secara umum pertumbuhan ekonomi global melambat. Tahun 2015 perkiraan pertumbuhan ekonomi global hanya 3,1% lebih rendah dari perkiraan semula 3,3%. Demikian juga perkiraan 2016 di mana perkiraannya hanya 3,4% saat ini, sudah menurun dibandingkan 3,6% yang merupakan perkiraan awal untuk pertumbuhan ekonomi 2016. Jadi, secara umum ekonomi global belum memberikan prospek yang menggembirakan,” kata Bambang.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan beberapa risiko global yang harus diperhatikan di antaranya perlambatan pertumbuhan ekonomi negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang.
“Ekonomi Tiongkok juga mengalami perlambatan, meskipun itu menurut Tiongkok merupakan desain bukan karena kesalahan kebijakan,” tambahnya.
Risiko global lainnya, lanjut Bambang, adalah rendahnya harga komoditas dan harga minyak yang akan turut mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi di tahun 2016.
“Seluruh komoditas secara keseluruhan praktis harganya rendah dan akan sulit untuk meningkat kalau harga minyak tetap rendah. Jadi, harga minyak akan sangat menentukan perkembangan harga komoditas lain,” ujarnya. (we/lb)