LiBi Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp269 miliar pada tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2016, tumbuh sebesar 224,1% year on year (YoY).
Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar 1,4% YoY dan pendapatan nonbunga atau non-interest income (NoII) sebesar 18,5% YoY terutama disebabkan oleh membaiknya usaha di valuta asing dan pasar modal. Beban usaha dan biaya pencadangan turun masing-masing sebesar 1,4% dan 7,3% YoY.
“Pendapatan operasional terbilang bagus karena peningkatan pendapatan non bunga yang banyak dikontribusikan oleh bisnis Treasuri. Unit bisnis kartu kredit terus memperbesar pangsa pasar,” ujar Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan di Jakarta, Jumat (29/4/2016).
Pada akhir Maret 2016, jumlah kartu kredit CIMB Niaga yang beredar mencapai lebih dari 2 juta, meningkat lebih dari 12,5% dibandingkan tahun sebelumnya, sekaligus menghasilkan pertumbuhan saldo kredit sebesar 24,8% YoY. Saat ini, CIMB Niaga tercatat sebagai pemain terbesar ketiga di pasar kartu kredit di Indonesia.
Sementara saldo current account dan savings account (CASA) bertumbuh dengan baik sehingga Bank mampu mencatatkan rasio CASA sebesar 52,05%. CASA tumbuh 13,9% Y-o-Y menjadi Rp89,91 triliun per 31 Maret 2016, dengan rasio modal CIMB Niaga menguat menjadi 18%.
“Kami tetap berhati-hati di tengah situasi ekonomi saat ini namun kami berharap bahwa kinerja positif perusahaan di kuartal ini akan menjadi pondasi yang kuat bagi kami untuk membukukan hasil yang menjanjikan ke depan,” tandas Tigor.
Dengan total aset mencapai Rp231,67 triliun per 31 Maret 2016, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset. (we/lb)