Wapres Buka Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2016

jk

LiBi Jakarta – Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2016” hari ini Rabu, 10 Agustus 2016 resmi dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Drs. H. Muhammad Jusuf Kaila di Jakarta Convention Center.

Acara yang berlangsung pada tanggal 10-12 Agustus 2016 ini, merupakan agenda resmi Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) sekaligus merupakan forum Pertemuan llmiah Tahunan “PIT” ke-16.

Berbagai rangkaian kegiatan diselenggarakan pada acara ini antara Iain convention, exhibition, technical paper presentation, field trip, writing competition, hingga photo competition. ‘‬

Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) dalam pidatonya mengungkapkan, energi geothermal (Panas Bumi) akan menjadi energi prioritas dalam mengembangakan energi baru terbarukan (ebt).

“Saya mengharapkan geotermal jadi bagian prioritas,” kata JK, di acara IIGCE, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (10/8).

‪Acara pembukaan diianjutkan dengan press conference yang dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar; Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Rida Mulyana; Ketua API, Abadi Poernomo; dan dan Ketua IIGCE 2016, Heribertus Dwiyudha.

Arcandra Tahar menyampaikan, bahwa sesuai komitmen Indonesia pada COP 21 di Paris tahun Ialu mengenai penurunan emisi karbon, maka pengembangan energi Panasbumi harus didorong dan dipercepat.

“Untuk itu, pemerintah mengharapkan masukan meIaIui acara IIGCE 2016‬,” ungkap Arcandra.

‪Direktur Jenderal EBTKE Rida Mulyana menambahkan, pemerintah telah memberikan kondisi yang lebih kondusif bagi para pengembang Panasbumi dengan memperbaharui regu|asi Panasbumi, penyederhanaan sejumlah perijinan, dan sentralisasi birokrasi.

“Saat ini pengelolaan Panasbumi sudah dapat dilakukan pada hutan konservasi, selain itu EBTKE akan melakukan tender 30 WKP untuk periode 2016 sampai 2018,” sebut Rida.

Pemerintah juga sedang menyiapkan regulasi Penugasan Survey Pendahuluan Eksplorasi (PSPE). Berbagai upaya ini dilakukan untuk mempercepat pengembangan energi Panasbumi.‬

‪Abadi Poernomo memaparkan, dengan mengusung tema ”Innovative Breakthrough to Achieve 7000 MW Geothermal Development by 2025”, acara IIGCE tahun ke-4 ini menekankan diperlukannya inovasi berbagai bidang dalam pengembangan Panasbumi demi mencapai target yang dibebankan yaitu 7.000 MW pada tahun 2025.

“Target ini merupakan target yang ambisius, karena hingga saat ini total kapasitas Panasbumi ialah 1493,5 MW, artinya masih ada kekurangan sebesar 5500 MW yang harus didapatkan dalam kurun waktu 10 tahun (atau 550 MW per tahun),” ungkap Abadi.‬

‪Tentu saja target yang besar ini memerlukan investasi yang sangat besar, yaitu $ 4-5 juta per MW.

Abadi menambahkan, untuk mendatangkan investasi yang Iuar biasa dibutuhkan beberapa haI, yang gertamaI tarif Iistrik yang menarik bagi pengembang Panasbumi,

kedua adanya jaminan pembelian Iistrik dari PT PLN (Persero) sebagai off taker, dan ketiga kepastian hukum antara Iain dengan tidak diterbitkannya peraturan perundangan baru yang membebani keekonomian proyek.

Abadi Poernomo menambahkan, Eksplorasi adalah kegiatan kunci daIam rantai bisnis Panasbumi, kami yakin Peraturan Pemerintah tentang Pengusahaan Tidak Langsung (In Direct Use) pengganti PP 59/2007 yang segera terbit akan lebih mendorong investor untuk meIakukan pengeboran eksplorasi.‬

‪Abadi juga menyampaikan, bahwa saat ini PT PLN (Persero) juga telah menunjukan komitmennya untuk merealisasikan target yang ditetapkan pemerintah melalui pembelian Iistrik sesuai dengan tarif yang diatur oleh pemerintah.

API telah dan akan terus bekerjasama dengan pemerintah untuk mengembangkan energi Panasbumi di Indonesia demi kesejahteraan masyarakat.‬

‪Diskusi yang menarik mengenai inovasi teknologi Panasbumi baik dari sisi surface maupun subsurface akan diuias pada kegiatan ini, termasuk diskusi berbagai pihak yang terlibat mulai dari pengembang, PT PLN (Persero), BKPM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Keuangan, Praktisi Internasional dan masih banyak Iagi telah dijadwalkan.‬

‪Heribertus Dwiyudha menyampaikan, bahwa IIGCE tahun lalu dihadiri lebih dari 500 peserta convention serta 5000 visitor yang berkunjung ke eksibisi baik dari dalam maupun Iuar negeri, melanjutkan sukses tahun lalu IIGCE 2016 ini diharapkan akan menjadi tradisi berkelanjutan bagi komunitas Panasbumi sebagai ajang untuk berdiskusi masalah-masalah Panasbumi serta berbagi pengalaman dan keahlian bagi kepentingan bersama antara industri, kampus dan pemerintah.‬

‪”Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) adalah organisasi profesi tempat bergabungnya para pakar, peneliti, pemerhati dan perusahaan. API merupakan mitra kerja pemerintah dalam memberikan masukan-masukan, kajian ilmiah dalam beberapa hal dengan visi untuk dapat mempercepat pengembangan energi Panasbumi di Indonesia, oleh karena itu hasiI kegiatan IIGCE 2016 akan menjadi suatu bentuk Iaporan yang akan disampaikan kepada pemerintah sebagai masukan, ujar Abadi.‬ {albi}

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *