Rupiah Kembali Melemah ke Posisi Rp 13.300/USD

images

LiBi Jakarta – Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga sesi siang terlihat semakin terpuruk mendekati kisaran level Rp 13.300/USD. Pelemahan mata uang Garuda terjadi saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru bertahan di zona hijau untuk melanjutkan tren positif sejak pembukaan pagi tadi.

Menurut data Bloomberg, rupiah siang berada pada posisi Rp13.261/USD atau memburuk dibandingkan kemarin Rp13.252/USD. Posisi rupiah ini memperlihatkan pelemahan sebesar 9 poin dengan kisaran harian Rp13.253-Rp13.284/USD.

Posisi rupiah menurut data Yahoo Finance, hingga sesi I ada di level Rp13.260/USD dengan kisaran harian Rp13.240-Rp13.285/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari penutupan kemarin Rp13.245/USD.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan di level Rp13.267/USD. Posisi ini tercatat menyusut dari posisi sebelumnya di level Rp13.252/USD.

Sementara rupiah menurut data dari Limas terlihat merangkak naik, dimana siang ini pada level Rp13.261/USD atau naik tipis dari penutupan sebelumnya yang berada di posisi Rp 13.280/USD.

BI mencatat, berdasarkan jangka waktu, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN jangka panjang. Posisi ULN berjangka panjang pada akhir triwulan II-2016 mencapai US$ 282,3 miliar (87,2% dari total ULN) dan meningkat 7,7% (yoy), lebih lambat dari pertumbuhan triwulan I-2016 sebesar 8,4% (yoy).

Di sisi lain, posisi ULN berjangka pendek pada akhir triwulan II-2016 tercatat sebesar US$ 41,5 miliar (12,8% dari total ULN) dan menurun 3,1% (yoy), lebih kecil dibandingkan dengan penurunan pertumbuhan triwulan I-2016 sebesar 9,1% (yoy). Meski secara tahunan menurun, posisi ULN jangka pendek pada akhir triwulan II tersebut naik dibandingkan dengan posisi pada akhir triwulan sebelumnya. [Sugeng R]

Dengan perkembangan tersebut, rasio utang jangka pendek terhadap cadangan devisa tercatat sebesar 37,8% pada triwulan II-2016. Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir triwulan II- 2016 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas, dan air bersih. (bzn/lb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *