Bahaya Kanker Serviks dan Pencegahannya

IMG_20170506_203644

Lintas Bisnis.com Jakarta – Kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita. Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiga nya. Dan dari data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks ini dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia.

“Kanker serviks sebenarnya bisa di cegah. Kanker ini terjadi karena perubahan pertumbuhan sel-sel yang tidak normal. Tetapi sebelum perubahan itu terjadi, butuh waktu sampai bertahun-tahun hingga sel tersebut berubah menjadi kanker,’’kata dr Kristoforus Hendra Djaya, SpPD – Internist & Vaccinologist di In Harmony Clinic,ditemui dislaah atu mall di Jakarta beberapa waktu lalu.

Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.

“Pencegahan lain yang jadi lebih concern saya lakukan adalah selalu menjaga sanitasi lingkungan, kebersihan, terutama di daerah kewanitaan. Mulai membiasakan gaya hidup sehat dan pola makan seimbang di keluarga saya, apalagi saya juga punya dua anak perempuan,” ujarnya.

Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin c dan vitamin e serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan melakukan hubungan intim pada usia dini

’Bagi mereka yang suka gonta-ganti pasangan dan bergaya hidup free sex paling beresiko tinggi tertular HPV. Penularan HPV utamanya memang melalui kontak seksual. Tapi bukan berarti yang merasa “baik-baik” jelas dr Kristoforus Hendra Djaya, SpPD.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *