Tanam Mangrove di Menpawah, Askrindo Salurkan Bina Lingkungan Rp 400 Juta

Lintas Bisnis.com Mempawah – Setiap saat pantai terancam abrasi akibat arus dan gelombang laut yang selalu bergerak. Tanpa keberadaan hutan mangrove, sangat besar peluang pinggir pantai tergerus oleh arus dan gelombang yang terus menerpanya dan akan merusak garis pantai.

Hal tersebut dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Universitas Tanjungpura Pontianak, yang membuktikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir garis pantai di bebebrapa daerah khususnya di wilayah Kabupaten Mempawah tepatnya di Desa Sengkubang, Kecamatan Mempawah Hilir terus mengalami penyempitan yang cukup memprihatinkan akibat dari terpaan arus ombak laut Natuna.

Berlatarbelakang hal tersebut, PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo yang bekerjasama dengan Universitas Tanjungpura Pontianak turun langsung untuk membantu masyarakat sekitar dengan pencanangan penanaman Mangrove di pesisir pantai Desa Sengkubang, Kabupaten Mempawah.

Direktur SDM dan Umum Askrindo Firman Berahima menyampaikan, ini merupakan wujud kepedulian Askrindo dan keikutsertaan Askrindo dalam mendukung program Kementerian BUMN yaitu BUMN Hadir Untuk Negeri serta dalam rangka pemenuhan program pemerintah untuk menyalurkan program PKBL.

IMG-20180201-WA0032_crop_290x205

“Kita harapkan dengan penanaman Mangrove di Pantai ini setidaknya dapat mengurangi abrasi pantai yang terjadi, serta dapat berdampak multi guna bagi masyarakat sekitar. Tidak hanya itu, kita juga mengharapkan ini juga menjadi awal dari pelestarian alam di daerah tersebut,” ujar Firman sesaat menanam Mangrove bersama Wakil Bupati Bupati Mempawah dan Wakil Dekan III Universitas Tanjungpura dan Kamis, (1/2/2018).

Firman menjelaskan, Askrindo menganggaran bantuan lingkungan sebesar Rp.400 juta yang dibagi menjadi empat tahap kepada Universitas Tanjungpura Pontianak khusus untuk program penanaman mangrove di Desa Sengkuban.

“Selain itu, dalam rangka membantu pengusaha kecil, Askrindo juga turut serta dalam membiayai pengusaha ikan Nila di Kabupaten Mempawah, dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan dan pendapatan usaha ikan Nila di Kabupaten Mempawah,” ujarnya.

Wakil Dekan III Universitas Tanjungpura Pontianak Ir. Astina menjelaskan, apabila garis pantai tidak dilakukan perbaikan dengan penanaman mangrove maka daerah itu akan sangat berdampak bahkan dapat memutuskan akses ke daerah tersebut.

“Apabila tidak dilakukan perbaikan atau penanaman mangrove garis pantai itu bisa terkikis hingga 5 meter setiap tahunnya akan tetapi tergantung di daerah tersebut. Maka dari itu kita sangat menyamput positif kegiatan ini dan akan melakukan pemantauan ke lokasi tiap bulan atau dua bulan sekali,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Bupati Mempawah Gusti Ramlana mengapresiasikan kegiatan yang dilakukan Askrindo. Menurutnya dengan  pencanangan penanaman mangrove ini Askrindo telah membantu masyarakat khususnya di Mempawah.

“Penanaman Mangrove ini menandakan Askrindo peduli terhadap pelestarian lingkungan dan kita menyambut baik pencanangan program penanaman Mangrove ini, kami harapkan kegiatan seperti ini dapat dikembangkan lebih baik lagi,” ujar Gusti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *