Lintas Bisnis.com New York – Nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (USD) melemah terhadap sebagian besar mata uang utama negara lainnya pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB). Kondisi itu terjadi meski laporan pekerjaan non-pertanian di AS lebih baik dari perkiraan.
Mengutip Antara, Sabtu, 10 Maret 2018, pada akhir perdagangan di New York, Jumat, euro naik menjadi USD1,2313 dari USD1,2307 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,3848 dari USD1,3803 pada sesi sebelumnya.
Dolar Australia juga naik menjadi USD0,7847 dari USD0,7792. Sedangkan USD dibeli senilai 106,79 yen Jepang, lebih tinggi dari 106,23 yen Jepang pada sesi sebelumnya. USD turun menjadi 0,9510 franc Swiss dari 0,9514 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2833 dolar Kanada dari 1,2902 dolar Kanada.
Total pekerjaan non-pertanian AS meningkat senilai 313.000 pada Februari 2018 dan tingkat pengangguran tidak berubah senilai 4,1 persen, demikian keterangan Departemen Tenaga Kerja AS. Para ekonom memperkirakan kenaikan 200.000 pekerjaan.
Pada Februari 2018 rata-rata penghasilan per jam untuk semua karyawan AS dalam daftar gaji non-pertanian swasta meningkat senilai empat sen menjadi 26,75 dolar AS, setelah kenaikan tujuh sen pada Januari. Sepanjang tahun, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat rata-rata penghasilan karyawan per jam meningkat 68 sen atau 2,6 persen.
‘Kenaikan daftar gaji sangat besar, yang terbesar dalam waktu satu setengah tahun. Namun, tekanan upah turun dan tingkat pengangguran stabil berkat lonjakan partisipasi dan imigrasi,’ kata Kepala Ekonom FTN Financial Chris Low.