Lintas Bisnis.com Serpong – Teknologi terus berkembang, tak hanya mesin printing konvensional, kita pun kemudian mengenal cetak digital yang hadir untuk kebutuhan bervariasi. Kini, teknologi mencetak tidak hanya terbatas pada hasil cetak dua dimensi, tapi hasil cetak tiga dimensi.
Teknologi 3D printing kini sedang dikembangkan agar semua orang bisa menggunakannya, jika biasanya selama Ini mencetak gambar pada kertas, kini hasil cetaknya bisa hadir dalam bentuk seperti aslinya. dengan adanya teknologi cetak 3D kita dapat membuat berbagai desain rumit dengan hasil yang lebih presisi yang sulit dibuat dengan cara manual
Chendy Jaya selaku Founder dan CEO Imajin.id mengatakan bahwa Imajin mengajak desainer 3D yang biasanya memiliki karya tapi hanya sebagai koleksi untuk lebih kreatif dengan membuat karya tersebut menjadi nyata dan bisa dijual, sehingga dari sisi bisnis menjadi menguntungkan.
“Imajin.id merupakan sebuah platform marketplace dan komunitas 3D (Tiga Dimensi) pertama di Indonesia untuk mengkoneksikan antara insan kreatif khususnya desainer 3D dengan siapapun, baik industri maupun kalangan individu,” kata Chendy di ICE Serpong, Tangerang, Kamis (15/3/2018).
Chendy menambahkan, kita buka peluang bagi siapapun untuk menjadi kontributor atau disebut 3D Artis dan karya yang dikirim akan dikurasi tentang hak cipta, lalu selanjutnya dikurasi kembali apakah karya mereka layak untuk dijual, dan itu untuk memajukan para desainer agar mendapat apresiasi.
“Karya-karya yang dijual bisa dalam bentuk file dan juga bentuk nyata dengan dicetak menggunakan mesin 3D printer. Imajin bekerja sama dengan chanel partner, adalah teman-teman yang mempunyai 3D printer atau printer warehouse dan biasanya punya lebih dari satu mesin,” paparnya.
Chanel partner, kata Chendy, bekerja sangat profesional baik dari jasa 3D printing sendiri sampai dengan processing. Jenis 3D printer yang dimiliki juga beragam sesuai dengan kebutuhan printing.
Menyinggung peluang 3D printing, Chendy mengatakan bahwa peluangnya sangat besar, karena kalau diperhatikan, 3D printer sendiri sangat luas, industrinya bukan sekedar hobi.
“Di luar negeri, barang atau part yang rusak itu bisa di reverse engineering lalu di printing tanpa harus membeli lagi part yang baru. Bahkan hampir semua lini seperti membuat maket, prototype, modeling, fashion, klinik gigi hingga rumah tangga itu 3D printing bisa masuk,” pungkasnya.