Ekonomi Indonesia Kian Merosot Akibat Importasi Bahan Baku Infrastruktur

Lintas Bisnis.com Jakarta – Politisi muda PKS Yoandro Edwar menilai gencarnya pembangunan infrastruktur bukan serta-merta menumbuhkan ekonomi.

Namun, hal itu justru membuat ekonomi merosot karena tidak mempertimbangkan rencana yang matang terkait besarnya jumlah proyek berbanding lurus dengan besarnya kebutuhan impor terhadap bahan baku dalam proyek tersebut.

Sehingga, hal itu berimbas pada nilai rupiah yang terperosok, ekspor yang sulit tumbuh, dan proyek menjadi mangkrak

“Akhirnya, karena proyek banyak bekerja sama dengan swasta bahkan asing, yang awalnya penugasan kepada BUMN, karena ekonomi tidak juga tumbuh. Bukan mustahil proyek tersebut kepemilikannya akan berpindah tangan. Indonesia terancam,” kata juru bicara PKS Muda Bidang Industri & Lingkungan itu di DPP PKS Jakarta Selatan, Senin (6/8/2018)

Pemerintah, menurutnya, harus kembali fokus untuk memperkuat ekspor dengan meningkatkan nilai tambah pada material proyek-proyek infrastrukur. Prioritas anggaran seharusnya difokuskan untuk menumbuhkan ekspor Indonesia, bukan dengan perbanyak proyek fisik yang bukan menjadi prioritas di tengah ekonomi global yang terus bergejolak.

“Ekspor yang tadinya hanya bahan mentah, difokuskan untuk difasilitasi untuk bisa produksi sendiri di Indonesia menjadi barang jadi yang siap ekspor. Garam, gula dan komoditas lainnya yang masih kita impor, seharusnya bisa diupayakan pemerintah untuk menahan impor dan produksi sendiri. Akibat impor komoditas ini (masih berbasis kuota), pemerintah selalu kesulitan menahan gempuran kenaikan harga-harga komoditas seperti gula, daging, cabai dan lainnya,” ungkap alumnus Universitas Gajah Mada itu.

Soal anggaran 2019 yang difokuskan untuk fasilitasi kesejahteraan rakyat, ia mengatakan seharusnya dipertimbangkan ulang. Kondisi ekonomi Indonesia yang belum juga tumbuh dengan baik, seharusnya menjadi pertimbangan pemerintah untuk mengalokasikan ke tempat yang secara signifikan menumbuhkan ekonomi Indonesia, “Bukan memakai kosmetik sebagai pencitraan agar tampak cantik padahal bangsa kita terancam,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *