Produsen Udang Optimis Target 250% sampai 2024 Tercapai

Lintas Bisnis.com Jakarta – Perusahaan swasta nasional mengamini target peningkatan produksi udang sampai 250 persen sampai tahun 2024, sebagaimana yang pernah dicanangkan Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo beberapa waktu yang lalu.

Sebagai perbandingan, hasil budidaya udang vannamei di Indonesia tahun 2018 menyumbang devisa sebesar USD 1,27 Milyar atau 36,96% dari total nilai ekspor.

“(dari hitung-hitungan), kami yakin (target) tercapai. Kuncinya sederhana, kita harus garap serius. Selain, faktor dukungan pemerintah juga menentukan, walaupun tidak mutlak,” kata Presiden Direktur PT Manakara Sakti Abadi Rudy Hartanto mengatakan kepada Redaksi, Rabu (15/1/2020).

Dari keseluruhan volume produksi udang, hanya 18,35% merambah pasar ekspor yakni China, Amerika, Jepang dan Eropah. Sehingga beberapa produsen udang swasta nasional terus berupaya meningkatkan produksi untuk pencapaian target.

“Kami tentunya ingin ikut berperan membantu terwujudnya program pemerintah, termasuk target produksi udang,” tegas Rudy.

PT Manakarta membangun usaha tambak udang vannamei berkelanjutan, berwawasan lingkungan. Konsep dan istilah ‘berkelanjutan’ awalnya ide dari Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto.

Sebagai perusahaan yang terus ekspansi, mengembangkan usaha di beberapa daerah terutama pulau Sulawesi. Awalnya, perusahaan buka tambak di desa Sarjo, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat dengan luas sekitar 45 hektar. Pengembangan merambah sampai ke Desa Randomayang di provinsi yang sama.

Sementara di Sulawesi Tengah, Manakara buka lahan di Desa Sejoli, kabupaten Parigi Moutong. “Di Parigi, luasnya mencapai 250 hektar. Di Toiba, Luwuk (Sulawesi Tengah) mencapai sekitar 460 hektar. Di dua lokasi tersebut, pembangunan sarana prasarana kolam produksi, tandon air, IPAL (instalasi pengolahan air limbah). Bahkan mess pegawai, gudang, Mushola juga dibangun untuk mendukung kegiatan petambak,” tegas Rudy.

Lokasi tambak yang pertama berlokasi di Kendal, Jawa Tengah. Kegiatan produksi bekerjasama dengan Perum Perindo (Perikanan Indonesia) sejak tahun 2016 sampai sekarang. Dua lokasi tambak terutama Desa Sejoli rencananya Maret 2020 akan sudah bisa beroperasi. Management perusahaan terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan KKP untuk memastikan acara peresmian pada Maret mendatang.

“Lokasi (desa Sejoli) cukup jauh. Tapi kerjasama kami dengan masyarakat berjalan dengan baik. Sekitar 60 kepala keluarga diajak bekerjasama, responsnya positip,” kata Rudy.

Pengembangan tambak udang terutama di Sulawesi dengan dua pola yang pastinya menguntungkan petambak dan masyarakat sekitar lokasi. Dua pola tersebut, yakni kerjasama dengan pemilik lahan dimana PT Manakara sebagai investor juga sebagai mitra/bapak angkat.

“Kerjasama ini sudah berjalan sejak 2017 sampai sekarang dengan sistem bagi keuntungan. Setelah 10 sampai 15 tahun kemudian, kami serahkan semua investasi kami kepada pemilik lahan. Perkiraan kami, kurun waktu tersebut (10 – 15 tahun), kami sudah mendapat keuntungan,” jelas Rudy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *