Hallobumil bersama YOPI Hadirkan Fitur Mencegah Terjadinya Preeklamsia Pada Ibu Hamil

Lintas Bisnis.com Jakarta – Hallobumil, salah satu aplikasi untuk ibu hamil, program hamil, dan tumbuh kembang anak yang interaktif dan personal sudah memiliki tempat di hati banyak sekali pengguna. Sebagai bagian dari komitmennya untuk terus berkontribusi terhadap kesehatan ibu dan anak, Hallobumil bekerjasama dengan YOPI (Layanan Obstetri Preeklamsia Indonesia) membangun dan menyertakan fitur YOPI di dalam aplikasi Hallobumil.

Setiap tahunnya 305 dari 100 ribu ibu hamil di Indonesia meninggal dunia. Sepertiga dari kematian tersebut terjadi karena preeklamsia. Prof. Dr. dr. Johanes Mose Sp OGK dari Persatuan Dokter Fetomaternal Indonesia yang turut menginisiasi fitur YOPI menyebut sekitar 15 persen ibu hamil di Indonesia berpeluang mengalami preeklamsia. Angka tersebut tergolong tinggi jika dibandingkan negara-negara lain. “Jadi prevalensi tekanan darah di Indonesia sangat tinggi. Disinyalir karena gizi yang buruk semasa muda atau remaja,” papar dr. Johanes.

Peluncuran fitur ini dilakukan untuk memenuhi tiga tujuan utama. Pertama sebagai insiatif pencegahan sehingga ibu hamil dapat dengan segera melaporkan kondisi kesehatannya kepada Dokter Kebidanan dan Kandungan yang merawat dan mengetahui kesimpulan apakah kehamilannya berbahaya atau tidak melalui aplikasi Hallobumil. Dokter terkait juga dapat dengan mudah memantau kondisi pasien melalui aplikasi Hallobumil, terutama di tengah suasana pandemi saat ini.

Kedua, sebagai sarana pembelajaran untuk ibu mengetahui tentang gizi yang baik selama hamil dan mengetahui hal-hal yang harus dihindari. Sinteisa Sunarjo, Group Business Unit Head Woman Nutrition Kalbe Nutritionals menuturkan bahwa, “Salah satu upaya untuk mencegah atau menurunkan terjadinya preeklampsia adalah dengan konsumsi nutrisi lengkap, tepat dan seimbang untuk bumil.”

Terakhir sebagai tuntunan ibu hamil untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui diagnosis preeklamsia dalam kehamilan. “Intinya supaya kita bisa menolong lebih dari 33 persen (sepertiga jumlah kematian) ibu hamil supaya tidak meninggal dunia atau mengalami kecacatan. Selain itu, kami pikir (Fitur YOPI) adalah yang terbaik di masa pandemi ini dan juga pada masa teknologi yang sangat mumpuni,” dr. Johanes menambahkan.

“Untuk sementara fitur YOPI hanya akan tersedia untuk melayani para ibu hamil di Bandung, bekerja sama dengan Persatuan Dokter Fetomaternal Bandung, Jawa Barat. Nantinya fitur YOPI akan diperluas hingga ke seluruh Indonesia agar layanan ini dapat dinikmati oleh 1,3 juta pengguna aplikasi Hallobumil,” tegas Mia Argianti, Head of Hallobumil.

Lanjutnya, Hallobumil juga telah bekerja sama dengan laboratorium Prodia untuk pengecekan ibu hamil dalam fitur ini. Melalui aplikasi Hallobumil, para ibu hamil bisa langsung booking layanan pemeriksaan lab di Prodia. “Untuk memudahkan. Selain ke rumah sakit, ibu hamil bisa cek diabetes, gula darah, dan cek yang terkait dengan preeklamsia,” kata Mia.

“Laboratorium Klinik Prodia senang sekali bisa mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan tim Himpunan Kedokteran Fetomaternal Bandung untuk membuat aplikasi Hallobumil-YOPI ini. Semoga aplikasi ini dapat bermanfaat bagi para calon ibu dalam memantau perkembangan janinnya sehingga kesehatan ibu dan janin terpantau, preeklamsia dapat dihindari, dan tentunya Angka Kematian Ibu akibat preeklamsia juga dapat menurun,” tutur Mona Yolanda, Regional Head West Java Region.

Fitur YOPI beroperasi selama 24 jam di dalam aplikasi Hallobumil. Ibu hamil bisa terus memanfaatkannya guna menjaga keselamatan diri dan bayi. “Mudah-mudahan fitur ini bisa menjangkau (ibu hamil). Sebab banyak ibu (saat ini) sudah memiliki ponsel android, baik dirinya atau suaminya,” harap dr. Johanes.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *