Bank Himbara Bakal Salurkan Kredit Untuk Sektor Pariwisata

LINTAS BISNIS – Bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) dikabarkan bakal menyalurkan tambahan kredit modal kerja bagi nasabah yang merupakan pengusaha hotel, restoran, dan wisata. Khususnya bagi pengusaha di Bali yang merupakan kawasan prioritas pemulihan ekonomi di sektor pariwisata.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, kebijakan tambahan modal kerja ini sudah dibahas bersama dengan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan para direktur utama bank BUMN seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN.

“Tadi malam sudah rapat dengan Pak Suahasil dan dirut Himbara, akan mulai didata seluruh nasabah Himbara untuk di-rolling modal kerja tambahan,” ujar Wimboh akhir pekan lalu.

Kendati begitu, Wimboh belum mengungkapkan berapa besaran tambahan kredit modal kerja yang sekiranya akan diberikan oleh para bank pelat merah kepada nasabah mereka.

Sejauh ini, ia baru mengatakan bahwa para nasabah yang sebelumnya mendapat restrukturisasi kredit juga bisa memperoleh penambahan kredit modal kerja ini.

“Apakah yang direstrukturisasi boleh diberikan kredit (tambahan)? Boleh. Kreditnya boleh lebih dari satu tahun sesuai kebutuhan, suku bunga juga bisa diturunkan karena SBDK (suku bunga dasar kredit) sudah turun dan akan kami monitor terus,” terangnya.

Di sisi lain, Wimboh menilai pertumbuhan kredit secara nasional memang masih penuh tekanan. Saat ini, pertumbuhannya pun terkontraksi di kisaran 2 persen.

“Kredit besar tidak akan recover kalau demand belum tumbuh. Jadi bagaimana hotel akan beri kredit kalau pengunjung belum ada,” katanya.

Kendati begitu, ia meyakini proses pemulihan ekonomi akan segera berlangsung. Untuk itu, ia berharap para pelaku ekonomi di Bali, khususnya di bidang pariwisata segera mempersiapkan utilitasnya, termasuk dari sisi kredit modal tambahan.

“Tadi ngobrol katanya ada 7.000 pengunjung di Denpasar, ini pastinya hotel-hotel harus menyiapkan utility-nya, termasuk AC-nya yang sudah lama tidak dihidupin setahun, dihidupin lagi. Sudah mulai ini datang (pengunjung),” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *