Ekosistem Investasi Berdampak Penting untuk Mempercepat Pemulihan Ekonomi

LINTAS BISNIS – Semakin banyak investor yang tidak lagi hanya mengejar keuntungan sebanyak mungkin ketika melakukan investasi. Selain itu, juga terdapat peningkatan jumlah investor yang tertarik untuk menghasilkan dampak keberlanjutan lingkungan hidup, misalnya mitigasi perubahan iklim sekaligus penurunan kemiskinan dan ketimpangan. Hal ini dikenal dengan investasi berdampak (Impact Investing), sebuah alur investasi yang diproyeksikan akan menjadi skema investasi dominan di masa depan. Meski ada banyak tantangan dalam investasi berdampak, termasuk minimnya kebijakan dan celah dalam pendanaan, namun solusi dan inovasi di sektor investasi berdampak terus berkembang di Indonesia.

Situasi pandemi yang berlangsung cukup lama berdampak pada menumpuknya tantangan pembangunan negara berkembang. Banyak pihak bekerjasama untuk saling membantu mengadakan perbaikan dalam berbagai sektor. Pendanaan yang signifikan tentu diperlukan untuk mendukung negara mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, utamanya dalam masa endemik yang berlangsung saat ini. Termasuk peranan investor dengan strategi berinvestasi sosial yang mampu hasilkan dampak keberlanjutan. Menurut Katadata, SAFE Forum menyatakan potensi investasi sosial mencapai lebih dari Rp140 triliun di Indonesia.

Melihat potensi yang besar, Ford Foundation sebagai lembaga filantropi global, mewujudkan komitmennya untuk ikut menciptakan ekosistem investasi berdampak. Ford Foundation juga terlibat dalam AVPN Conference 2022, sebuah rangkaian diskusi dan lokakarya global bersama jaringan investor sosial, sebagai upaya dalam memperluas kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi berdampak di masa depan.

“Sebagai sebuah skema investasi yang baru di Indonesia, belum banyak yang mengaplikasikan investasi berdampak di sini karena masih kuatnya barriers to entry bagi pasar. Bersamaan dengan Presidensi Indonesia untuk G20 yang menekankan pentingnya pemulihan ekonomi, skema investasi berdampak penting untuk semakin dikembangkan sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi melalui usaha-usaha yang menghasilkan dampak sosial dan lingkungan hidup.” kata Alexander Irwan, Direktur Ford Foundation di Indonesia.

Menyadari banyaknya nilai positif dari investasi berdampak ini, Ford Foundation turut andil dalam mendukung pembentukan wadah impact investing di Indonesia. Dalam sesi diskusi pada rangkaian AVPN Global Conference 2022 yang bertajuk Memajukan Dampak di Asia dengan Menggunakan Prinsip untuk Investasi Sosial (21/06), Patricia Sosrodjojo, investor modal ventura di Seedstars International Ventures, yang juga merupakan anggota task force impact investing di Indonesia menyampaikan, “Belum banyak investor yang bersedia mengambil risiko dan menyediakan sumber daya bagi start-up/ bisnis untuk memulai kegiatan investasi berdampak pada tingkat awal. Padahal usaha-usaha ini sangat membutuhkan dukungan supaya bisa menghasilkan keuntungan dan sekaligus dampak sosial serta keberlanjutan lingkungan hidup.”

Ia melanjutkan, dalam penelitian yang dilakukan ANGIN (Angel Investment Network Indonesia) tahun 2020 lalu mengenai impact investing, jumlah investor dan penyandang dana untuk investasi berdampak terus meningkat secara signifikan di Indonesia. Akan tetapi, jumlah transaksi di sektor ini belum ada peningkatan sebanding hingga menunjukkan adanya financing gap. Oleh karena itu, kolaborasi antara para pemangku kepentingan menjadi kunci untuk menutup kesenjangan pendanaan ini.

“Investor sosial harus siap berinovasi untuk menghadapi tantangan ketimpangan yang meningkat serta pemulihan dampak pandemi secara langsung. Sudah cukup banyak solusi yang ada di pasar untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan. Kolaborasi antara para stakeholders impact investing sangat penting untuk menyusun solusi yang tepat dan sesuai dengan lokal konteks,” ujar Patricia menambahkan.

Dengan pengalaman selama 15 tahun di bidang modal ventura, ekuitas swasta, dan konsultasi manajemen, Patricia Sosrodjojo telah melakukan investasi di berbagai sektor dan geografi, mencakup transaksi tahap awal serta pertumbuhan di Indonesia maupun Asia Tenggara dan India. Ia merupakan partner di Seedstars International Ventures, sebuah early-stage venture capital fund yang beroperasi pada pasar yang sedang berkembang di Asia, Africa, Latin America and MENA (Middle East and North Africa), dengan fokus investasi di tahap pre-seed dan seed.

Salah satu perwujudan keadilan sosial adalah pemanfaatan sumber daya alam yang dikelola secara berkelanjutan dan partisipatif, utamanya untuk masyarakat rentan serta komunitas lokal. Oleh karena itu, Ford Foundation meyakini bahwa impact investing menjadi salah satu kunci untuk mengurangi ketimpangan ekonomi, sosial dan lingkungan.

”Kondisi lingkungan yang sehat berpengaruh dalam usaha mengatasi perubahan iklim. Karena itu para investor harus terus didorong untuk mengalokasikan semakin banyak dana investasi mereka kedalam skema investasi berdampak,“ ujar Alex.