Poktan Muara Pajar Rumbai Panen Raya Cabai Merah

images (3)

LiBi Pekanbaru – Kelompok Tani Pemuda Mandiri Kelurahan Muara Pajar Rumbai, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, melakukan panen raya cabai merah dengan jumlah mencapai 2–3 ton dalam sepekan.

“Ini bukti bahwa cabai bisa ditanam di luar musim,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pekanbaru El Syabrina di Pekanbaru, Minggu (27/12/2015).

Selama ini, menurut El, petani hanya tahu bahwa menanam cabai bisa dilakukan saat musim panas saja. Pasalnya, kalau pada musim hujan, akan merusak akibat timbulnya berbagai penyakit, seperti jamur dan membusuk.

Namun, hal itu telah terbantahkan dibuktikan dengan panen raya yang digelar kemarin. “Cabai tidak lagi tanaman musiman jika petani menggunakan teknologi tertentu yang tepat,” ujarnya.

El menjelaskan saat ini petani cabai di Kelurahan Muara Pajar Rumbai bisa memproduksi cabai dari sekali panen 1–1,5 ton. Dalam sepekan, bisa dua kali panen.

“Rata-rata sepekan petani bisa dapat 2 ton,” bebernya.

Ia mengatakan bahwa petani mendapatkan bantuan modal dan bibit cabai dari pemerintah pusat lewat APBN, termasuk pembinaan. Hal ini mengingat Pekanbaru bukan merupakan penghasil cabai.

“Tahun ini, kami peroleh bantuan bibit cabai pada puluhan hektare. Namun, yang baru panen baru 2 hektare,” katanya.

Dengan panen raya itu, kata dia, juga harga cabai akan normal sehingga tidak menambah nilai inflasi.

“Kepada petani cabai, kami ucapkan selamat. Semoga ini menjadi motivasi bagi yang lain dan untuk lebih meningkatkan yang sudah ada,” katanya.

Usai menyaksikan panen raya itu, Wali Kota Pekanbaru Firdaus menyambut baik keberhasilan petani daerah setempat.

Hal itu, lanjut dia, bisa meningkatkan pendapatan petani sekaligus memasok kebutuhan cabai merah di Pekanbaru yang notabene selama ini selalu bergantung pada provinsi tetangga sebagai sentra penghasil, Sumbar dan Medan.

Firdaus mengatakan bahwa program tersebut selaras dengan keinginan pemerintah pusat dalam meningkatkan ketahanan pangan yang disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing. Apalagi, Pekanbaru bukanlah wilayah penghasil jenis padi-padian. Maka, cabai adalah salah satunya yang bisa diandalkan selain jagung dan ubi kayu.

“Diharapkan ini bisa membantu ekonomi masyarakat. Hal ini juga perlu terus ditingkatkan,” tuturnya.

Ia mengatakan bahwa hasil panen cabai merah itu terbukti tidak kalah dengan penghasilan pertanian lainnya, apalagi di tengah harga cabai yang kini lumayan bagus di pasaran, yakni harga eceran Rp50 ribu per kilogram.

“Kami berharap masyarakat mencoba menggerakkan tanaman cabai di pekarangan rumah, setidaknya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga,” katanya. (ant/lb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *