LiBi – Harga ikan laut di Kabupaten Manokwari, Papua Barat meningkat sejak dua pekan belakangan ini karena adanya gelombang laut tinggi yang menyebabkan banyak nelayan tidak melaut untuk menangkap ikan.
Seorang pedagangdi sentral pasar ikan Manokwari, Aldo di Manokwari, Sabtu (16/1/2016) menyebutkan kenaikan harga terjadi pada seluruh jenis ikan yang dijual di pasar tersebut.
Harga ikan paling rendah saat ini sebesar Rp35 ribu per tumpuk untuk ikan lema, harga sebelumnya Rp20 ribu per tumpuk. Ikan sikuda yang semula dijual dengan harga Rp35 ribu, naik menjadi Rp50 per tumpuk “Semua jenis ikan naik, seperti ikan ekor kuning sekarang harganya Rp70 ribu kalau normalnya Rp50 ribu per ekor, ikan merah Rp 250 ribu per ekor normalnya Rp200 ribu per ekor, ikan mubara Rp350 ribu normalnya Rp200 ribu per ekor,” kata dia.
Menurut dia, saat ini para nelayan di daerah ini enggan melaut sebab gelombang laut di wilayah perairan Manokwari cukup tinggi.
“Sudah hampir dua minggu lalu stok ikan mulai berkurang, cuaca di laut tidak mendukung para nelayan untuk menangkap ikan seperti biasanya,” katanya.
Septinus, pedagang lain mengatakan meskipun harga ikan melonjak naik namun hal ini tidak mempengaruhi jumlah pembeli “Pembeli masih seperti hari-hari sebelumnya, seperti biasa. Kadang ramai, hingga satu hari jualan kami habis,” ujarnya Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Rendani Manokwari, Denny Putirai mengatakan suhu panas di bagian selatan bumi menimbulkan angin dan gelombang air laut.
Tinggi gelombang laut saat ini diperkirakan mencapai 1,5 meter hingga 2 meter.
Nelayan yang menggunakan perahu dan kapal kecil diimbau untuk waspada. (ant/lb)