LiBi Jakarta – Harga emas terus mengalami keterpurukan. Melemahnya harga emas saat ini masih dipengaruhi oleh tren penguatan mata uang US Dolar terhadap sejumlah mata uang utama dunia termasuk Rupiah. Membaiknya sejumlah data perekonomian AS, salah satunya dalah permintaan akan barang tahan lama membuat US Dolar menguat signifikan.
Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, pelaku pasar memperkirakan bahwa Bank Sentral AS atau The FED akan benar-benar merealisasikan kenaikan suku bunga acuannya dalam waktu dekat nanti. Kenaikan suku bunga acuan tersebut nantinya akan memberikan dampak positif bagi US Dolar. Karena pelaku pasar akan lebih memilih US Dolar karena lebih menjanjikan.
“Hal inilah yang membuat harga emas akhir-akhir ini terus mengalami penurunan. Penurunan harga emas dunia terus terjadi seiring dengan tren penguatan US Dolar itu sendiri. Untuk harga emas saat ini dijual dikisaran harga $1.176 per US Dolar. Jika mengacu kepada nilai tukar Rupiah dikisaran 13.550 per US Dolar maka harga logam mulia tersebut turun dikisaran 510 ribu per gramnya,”katanya Jumat (25/11/2016).
Jadi, katanya belum saatnya untuk membeli emas. Diperkirakan harga emas masih berpeluang turun. Potensi penurunannya masih cukup besar.” Kita melihat ada potensi harga emas akan terus turun di tahun 2017 mendatang. Hal ini lebih dikarenakan oleh tipikal pemerintahan AS saat ini yang cenderung menggiring ekspektasi kenaikan suku bunga acuan,”ujarnya.
Jadi, Gunawan menyarankan agar masyarakat tidak tergesa-gesa untuk membeli emas. Karena potensi penurunannya masih ada. Meskipun saat ini sudah terbilang murah. Akan tetapi kedepan dapat dilihat masih ada peluang bagi emas untuk tetap turun.
Sementara itu, pemilik toko emas Pulungan di Jalan Jamin Ginting Medan, Rizal mengatakan, saat ini harga emas sedang alami penurunan, namun daya beli masyarakat masih kurang.
“Saya melihat, walaupun harga emas turun, namun peminat belum meningkat, mungkin dikarenakan perekonomian kita yang belum membaik,”ujarnya.
Rizal berharap, agar harga emas dipasaran terus alami penurunan, agar perlahan masyarakat kembali mempercayakan emas sebagai tabungan atau investasi.
“Penjualan memang agak sepi, tapi saya yakin, tahun depan akan kembali menunjukkan penjualan yang normal kembali, dengan perekonomian yang semakin membaik,”pungkasnya. (we/lb)