LintasBisnis.com Jakarta – Rabu (20/12) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI bersama Medco Group menggandeng ‘Komunitas22Ibu’ serta sejumlah perupa batik lilin dingin menggelar kegiatan bertajuk “Workshop Batik Lilin Dingin” yang digelar di Jasmine Room, The Energy Building SCBD – Jakarta Selatan pada Senin (18/12) kemarin.
Lebih dari 60 peserta turut hadir dalam kegiatan workshop yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional pada 22 Desember mendatang.
Dalam workshop tersebut, peserta diajarkan tehnik membatik menggunakan lilin dingin atau Tamarind. Berbeda dengan tehnik membatik pada umumnya, tehnik Tamarind ini menggunakan biji Asem yang dicampurkan margarin sebagai pengganti lilin. Tehnik ini menggunakan kain sutra sebagai wadah membatik atau melukis.
“Saya sangat bangga dengan ibu-ibu semua dan saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Saya support ibu-ibu untuk selalu kreatif juga produktif dan bermanfaat. Dan saya harap ibu-ibu mentransformasikan tehnik melukis batik lilin dingin ini ke semua perempuan agar lebih bermanfaat,” ungkap Yani Panigoro selaku Direktur Medco Group.
Selain kegiatan workshop, dalam kesempatan yang sama turut pula digelar Pameran Lukisan Batik Lilin Dingin yang menampilkan 12 pahlawan perempuan tanah air.
Lebih jauh, Triana Wulandari (Direktur Sejarah Kemendikbud) yang juga merupakan penggagas kegiatan workshop batik lilin dingin ini turut menambahkan, “Kami sangat menyambut baik pengenalan-pengenalan tentang sejarah, dan saya ingin membuat terobosan baru dengan mengenal para pahlawan diatas kain sutra, dan lukisan-lukisan yang dipamerkan hari ini merupakan 12 tokoh dari 173 tokoh pahlawan wanita yang ditetapkan pemerintah.”
”Bagi saya, ini merupakan program yang sangat bagus, dimana para perupa memperkenalkan tehnik membatik baru yang berbeda dari tehnik batik pada umumnya,” ungkap Triana.
Sejalan dengan Triana, Nuning Damayanti (Ketua Komunitas 22Ibu) turut menambahkan,”Karya-karya batik dan lukisan lilin dingin ini sudah kami tampilkan di Negara India, dan mereka sangat terkesan bahkan ikut mempelajari tehnik ini. Melalui kegiatan ini kami berharap bisa lebih banyak wanita khususnya ikut bergabung dan turut memperkenalkan tehnik Tamarind ini.”
