Lintas Bisnis.com Jakarta – Teknologi mampu memberikan manfaat yang cukup besar terhadap kehidupan manusia, termasuk dalam pendidikan. Sekarang sudah ada aplikasi edukasi yang berbasis pendidikan dan kegiatan belajar mengajar secara online.
Berangkat dari keinginan mengangkat dunia pendidikan menjadi lebih baik berbasis digital dan bisa menjadi kebanggaaan Indonesia, Realcom hadir untuk menjembatani kebutuhan pendidikan yang lebih terintegrasi
Founder Realcom, Risanda Wijaya HP mengatakan
Realcom aplikasi belajar dan mengajar yang dapat diakses dari seluruh dunia, yang lahir sebagai jawaban atas kebutuhan pendidikan yang aplikasi ini siapapun dapat belajar dengan media pendidikan secara online hanya melalui aplikasi ini.
“Realcom menjadi salah satu alternatif belajar mengajar dan dengan mengusung prinsip kemudahan, Realcom dapat diakses darimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja yang peduli pada dunia pendidikan,” ujar Risanda Wijaya HP di Jakarta, Sabtu, (6/1/2018).
Risanda menambahkan untuk para guru, dosen dan motivator di seluruh dunia bisa mengajar lewat aplikasi ini dan selain itu aplikasi Realcom menjamin kerahasiaan dan keamanan data penggunanya.
“Pengguna Aplikasi Realcom terhindar dari fake news, hoax, SARA, hate speech, politik praktis dan hal lainnya yang kurang bermanfaat bagi dunia pendidikan,” jelasnya.
Penggunaan aplikasi ini sangat privat, dimana hubungan transaksional antara pelajar dan guru bersifat langsung, murni hanya antara kedua belah pihak. Realcom sebagai aplikasi pendidikan berbasis “Social Media Network” ini sangat mudah diunduh secara gratis melalui App-store dan Play store.
Fitur Realcom sangat banyak, multiple cross platform dan akan menjadi one stop solution bagi dunia pendidikan di tanah air dan dunia dan kedepannya Realcom dapat mengakomodir kebutuhan pembelian tiket kereta, pesawat, booking hotel, dengan fitur Real Pay, Real TV dan Real Travel.
Realcom mengangkat karya anak bangsa, dimana tim teknologi Realcom adalah anak bangsa yang tidak pernah mengenyam pendidikan di luar negeri, 100 % pendidikan dalam negeri.