Kemenpar Sebut Wilayah Ubud Masuk Destinasi Gastronomi Pertama di Dunia

Lintas Bisnis.com Jakarta – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyebutkan, wilayah Ubud di Kabupaten Gianyar, Bali akan menjadi destinasi gastronomi dunia yang ditetapkan oleh UN World Toursm Organization (UNWTO). Pemilihan Ubud telah dilakukan serangkaian penilaian yang layak dilakukan oleh Tim UNWTO.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, wilayah Ubud masuk sebagai destinasi gastronomi berstandar global, dan salah satu gastronomi pertama di dunia yang ada di Indonesia.

“Untuk Ubud, kami bersama Pemkab Gianyar mengajukan daerah Ubud sebagai destinasi gastronomi secara holistik dan ini akan menjadi yang pertama di dunia,” kata Arief dalam jumpa pers di Kantor Kemenpar, Jakarta, Selasa (11/6/2019).

Menurut dia, adanya pengakuan internasional pada destinasi Ubud sangat penting untuk meningkatkan pariwisata Indonesia. Ini merupakan pencapaian pariwisata Indonesia di level dunia.

Disamping itu kata Arief, penunjukkan ubud sebagai destinasi gastronomi dunia itu akan menjadi tumbuh suburnya kegiatan perekonomian pedesaan di wilayah tersebut.

Dia menambahkan, tentunya akan terangkatnya wisata kuliner kian menjadi pamor dan kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) semakin tinggi. “Pengeluaran wisatawan umumnya 40% ada pada kuliner. Oleh karena itu, dalam peta industri pariwisata gastronomi, kuliner memiliki potensi besar,” ucap Yahya.

Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata, Vita Datau menyambut baik “Kick Off” penetapan Ubud menjadi destinasi gastronomi prototype standar UNWTO.
“Program yang dikerjakan oleh Kementerian Pariwisata dan UNWTO ini memasuki tahapan penting yaitu kunjungan tim yang ditunjuk oleh UNWTO untuk melakukan pendalaman dan penilaian atas destinasi yang diusulkan oleh Kementerian Pariwisata sejak 2017,” ujar Vita.

Tim UNWTO diwakili oleh Aditya Amaranggana sebagai Project Specialist mengatakan, pihaknya mengapresiasi Indonesia akhirnya berhasil terpilih sebagai destinasi prototype untuk Wisata Gastronomi.

“Kami salut dengan kerja sama yang terjalin sejak 2017 hingga mencapai tahap ini. Tiga hal yang penting program ini bahwa satu fokus UNWTO 2019 adalah SDG’s, kedua program ini bisa membantu pencapaian SDG’s 2030 karena gastronomi adalah sebuah ekosistem hulu ke hilir yang menyentuh banyak point di SDG’s,” ujar Aditya.

Disamping itu, gastronomi mampu membuka lapangan kerja baru di industri FnB (Food and Beverage) yang memiliki potensi bagus di dunia.

“Melalui program ini diharapkan akan memberikan kesempatan bagi Indonesia melalui Ubud Gianyar untuk menunjukan aset budaya gastronomi yang sangat luar biasa,” ungkap Aditya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *