Pelaksanaan Pemberdayaan UKM Makanan Ditargetkan pada 26 Cabang BBC

Lintas Bisnis.com Jakarta – Pengusaha swasta perlengkapan horecaba (hotel, resto, catering dan bakery) merespons rencana kerjasama Bogasari Baking Center atau BBC (PT Indofood Sukses Makmur) dengan All-China Bakery Association yang selama ini menjembatani industry/bisnis pastry bakery China.

“Kami juga diminta sebagai pelaksana Bogasari sebagai bapak asuh untuk mengangkat para pelaku UKM (usaha kecil menengah) makanan di Indonesia,” Vera Umbara, pengusaha swasta Horecaba Indonesia, Minggu (28/7/2019).

Sebelumnya, delegasi Bakery China mengadakan pertemuan dengan management Bogasari di Jl. Raya Cilincing, Tanjung Priok Jakarta Utara. Delegasi juga sempat melihat proses produksi dan pemberdayaan UKM melalui kegiatan BBC. Pelatihan pembuatan bakery dengan bahan baku tepung terigu Bogasari sudah berlangsung lama di 26 cabang BBC. Beberapa kota besar seperti Palembang, Purwokerto, Banda Aceh, Surabaya, Semarang dan lain sebagainya merekrut peserta, termasuk karyawan Bogasari yang akan memasuki masa pension.

“Output (pelaksanaan) pemberdayaan para pelaku UKM makanan, nantinya mereka menjadi pebisnis makanan yang sesuai dengan standard yang lebih baik,” tutur Vera.

Direktur Indofood, Franciscus Welirang, menjelaskan peran langsung pemberdayaan UKM makanan di berbagai daerah di Indonesia. Setiap peserta BBC diarahkan pada proses pelatihan dan berbisnis. Peran pemerintah tetap ada, tapi leading sector nya tetap swasta, terutama Bogasari.

Modul pelatihan juga termasuk mengenai pemasaran dan proses pengolahan makanan yang benar. Pelatihan dengan teori sekitar 20 persen. Sementara praktik langsung atau hands on method mencapai 80 persen.

“Kita terus memodernisasi (usaha bakery) termasuk melalui perlengkapan (horecaba). Tetapi masalahnya, (perlengkapan) mahal dan terbatas (di pasaran). Sebagian besar, kita impor dari Jepang, China. Peserta pelatihan BBC mengikuti materi modul dan resep, praktik. Peserta yang lulus memperoleh sertifikat yang bisa digunakan sebagai referensi usaha dan bekerja,” kata Franciscus Welirang.

Beberapa pengusaha alat dapur kelas komersial seperti Guataka Makmur juga melihat perlunya standard khusus pengolahan makanan. Banyak alat dapur yang digunakan chef belum berstandard khusus. Pengolahan dan produksi makanan harus mengacu pada kualitas.

Misalkan mixer dengan wadah adukan ember atau baskom dengan bahan plastic. Hal tersebut sangat tidak dianjurkan. Oven dengan bahan non food grade stainless steel juga bagian dari standardisasi khusus pembuatan aneka makanan.

“Pengapian yang asal-asalanya sebaliknya bisa menciptakan karbon dioksida dalam oven. Hal ini sangat mempengaruhi kualitas makanan,” tegas Vera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *