Asosiasi Bakery, Pastry Indonesian Diaktifkan untuk Tingkatkan Entrepreneurship

Lintas Bisnis.com Jakarta – Asosiasi bakery, pastry dan makanan sejenis seperti bakpao akan lebih diaktifkan, mengingat konsumsi pangan parallel dengan peningkatan ketahanan pangan masyarakat Indonesia. Asosiasi juga diarahkan untuk meningkatkan entrepreneurship (kewirausahaan) dan UKM (usaha kecil menengah) makanan dan minuman.

“Kami (gelar) demo baking, membuat aneka dimsum di BBC (Bogasari Baking Center). Masyarakat dan profesional sering melakukan kunjungan ke BBC. Tapi di Indonesia, belum ada bakery association,” ujar Ketua Komite Ketahanan Pangan KADIN Indonesia Franciscus Welirang di Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Selama ini, BBC juga bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Lembaga Sertifikasi Halal. Sebagaimana mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim dan sangat menjaga kesehatan dan halal pada makanan. BBC dan asosasi yang sedang direncanakan, nantinya mengembangkan UKM dan start ups makanan (bakery, pastry, dimsum) di Indonesia.

“Sehingga, ada keinginan beberapa pelaku usaha untuk lebih mengaktifkan Indonesian Pasty Association (IPA) atau asosiasi bakery Indonesia. Kami (Bogasari; perusahaan penggilingan tepung terigu terintegrasi dan terbesar di Indonesia) hanya sebagai introducer (of Indonesia’s micro, small and medium enterprises including start ups). Biar orang lain yang mengembangkan. Tapi pengembangan dengan bahan baku terigu,” kata Franciscus.

Sementara itu, pengusaha swasta perlengkapan horecaba (hotel, resto, catering dan bakery) Indonesia menilai, asosiasi bisa mengambil model dari keberhasilan industry pengolahan makanan di Tiongkok. Asosiasi bisa menopang para bakers dengan menggunakan perlengkapan yang diproduksi di dalam negeri Tiongkok.

“BBC juga mengumpulkan supplier, ingredients dan (berbagai pihak) yang terkait. Industri yang kuat juga tidak lepas dari peran asosiasinya,” ungkap produsen perlengkapan horecaba Indonesia, Vera Umbara.

Bogasari tentunya memiliki sumberdaya, termasuk BBC yang sudah terbangun di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Hal yang masih dibutuhkan yakni perlengkapan seperti oven. “Selama ini, sudah ada asosiasi chef. Tapi asosiasi bakery belum ada, kalaupun ada, mungkin kurang aktif,” kata Vera.

Di tempat berbeda, Presiden Indonesian Chef Association (ICA) akan terus gelar kegiatan untuk menyosialisasikan kuliner khas Indonesia. “Kami di ICA, selama ini belum pernah kerjasama dengan asosiasi bakery. Kalau menjadi anggota ICA tidak diperkenankan bergabung dengan asosiasi profesi sejenis,” tutur Presiden ICA Henry Bloem.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *