IHSG Turun Tajam, Rupiah Menguat Tipis

LINTAS BISNIS – Nilai tukar rupiah menguat pada penutupan perdagangan Selasa (9/1/2024) sore. Bloomberg melaporkan rupiah menguat tipis enam poin atau 0,04 persen pada posisi Rp15.520 per dolar AS.

Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pelaku pasar masih mencermati berbagai data ekonomi Amerika Serikat (AS). Termasuk ekspektasi penurunan lebih awal suku bunga The Fed yang mulai melandai.

“Inflasi Desember 2023 diperkirakan meningkat ditambah menguatnya tenaga kerja non pertanian (nonfarm payrolls),” ujarnya. Menurut Ibrahim, hal itu memberi lebih banyak ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.

Presiden The Fed Atlanta, Ralph Bostic, juga mengindikasikan inflasi masih di atas target 2 persen. Dia memperkirakan penurunan suku bunga hanya 50 basis poin pada 2024, lebih rendah dari harapan pasar.

“Sehingga pasar pun menurunkan ekspektasinya terhadap penurunan suku bunga The Fed,” ujarnya.

Alat indikator CME Fedwatch menunjukkan ekspektasi pasar turun dari 70,7 persen pekan lalu, menjadi 64 persen sejak Senin (8/1/2024).

Penguatan rupiah juga ditopang faktor dalam negeri berupa posisi cadangan devisa Indonesia. Bank Indonesia mencatat cadangan devisa saat ini sebesar USD146,4 miliar, meningkat USD8,3 miliar dibandingkan posisi akhir November 2023.

Sepanjang Desember 2023, aliran masuk modal asing memasuki pasar saham dan obligasi masing-masing Rp7,7 triliun dan Rp8,2 triliun. Imbal hasil surat utang Pemerintah Indonesia tenor 10 tahun juga turun 19 basis poin menjadi 6,52 persen.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam penutupan perdagangan Selasa (9/1/2023). Data RTI Business menunjukkan IHSG turun 83,37 poin atau 1,14 persen pada level 7.200,20.

Penurunan IHSG ditandai dengan penurunan indeks 337 saham, sementara 193 saham naik dan 241 saham stagnan. Volume saham yang ditransaksikan sepanjang Selasa (9/1/2024) sebanyak 18,32 miliar unit dengan total transaksi Rp10 triliun.

Bursa Efek Indonesia menunjukkan saham-saham yang aktif ditransaksikan adalah yang berkode BBCA, BBRI, BMRI, BBNI dan TLKM. Nilai kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.392,20 triliun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *