Lintas Bisnis.com Jakarta – Bank Indonesia akan melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah yang terus melemah yang kini hampir menyentuh pada level Rp14.000 per dolar Amerika Serikat.
“Bank Indonesia akan menjaga stablitas nilai rupiah dengan melakukan intervensi yakni menjual dolar dan membeli surat utang negara. Dua intervensi itu yang dilakukan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo usai menghadiri serah terima jabatan Kepala Kantor Perwakilan BI Jember di Gedung Serbaguna BI Jember, Jawa Timur, Senin sore (22/4/2018).
Menurutnya level rupiah ditentukan oleh mekanisme pasar sepenuhnya dan pelemahan nilai tukar rupiah tersebut disebabkan oleh faktor eksternal, sehingga bukan karena kondisi ekonomi di dalam negeri sedang melemah.
“Tekanan terhadap rupiah dikarenakan dampak ekonomi global yakni perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, sehingga tidak hanya berdampak pada Indonesia. Namun, negara-negara berkembang lainnya juga terdampak,” tuturnya.
Ia menjelaskan pihak BI juga akan menjelaskan kepada pasar dengan memberikan penjelasan tentang harapan, proyeksi, dan risiko ke depannya, sehingga meyakinkan pasar tidak akan terkena isu ke depannya terkait pelemahan rupiah tersebut. (we/lb)