LINTAS BISNIS – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada Selasa (28/10/2025). Penguatan tersebut seiring dengan pelemahan dolar AS menjelang serangkaian pertemuan bank sentral utama dunia.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.06 WIB di pasar spot exchange, Nilai tukar rupiah hari ini menguat tipis sebesar 1 poin (0,01%) ke level Rp 16.620 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terlihat turun 0,11% ke level 98,67.
Dikutip Reuters, nilai tukar dolar AS melemah pada perdagangan Selasa (28/10/2025), menjelang serangkaian pertemuan bank sentral utama dunia, terutama pemangkasan suku bunga di AS. Investor juga bersikap hati-hati menyusul tur Asia Presiden Donald Trump yang dinilai berpotensi membuka jalan menuju kesepakatan dagang dengan China.
Sinyal awal meredanya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia sempat memicu reli aset berisiko pada awal pekan ini, mendorong pelemahan dolar terhadap sejumlah mata uang utama. Namun, pelaku pasar tetap berhati-hati karena kesepakatan apa pun yang mungkin tercapai antara Washington dan Beijing diperkirakan belum akan bersifat komprehensif.
Sorotan kini tertuju pada pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pada Kamis mendatang. “Saya sangat menghormati Presiden Xi dan saya yakin kita akan membawa pulang sebuah kesepakatan,” ujar Trump kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One sebelum mendarat di Tokyo, Jepang.
Euro sempat menguat ke level tertinggi satu pekan di US$ 1,1655, sedangkan poundsterling diperdagangkan di kisaran US$ 1,3344. Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, stabil di posisi 98,786 setelah melemah 0,15% pada sesi sebelumnya.
Analis dari Commonwealth Bank of Australia Carol Kong menilai, pelaku pasar tidak menaruh ekspektasi tinggi terhadap pertemuan Trump–Xi. “Saya rasa pasar tidak berharap akan ada kesepakatan besar. Namun, jika ada kemajuan dalam isu-isu utama dan peluang AS menurunkan tarif terhadap China, itu cukup untuk mengangkat sentimen,” ujarnya.






