17 Tahun PNM Berkarya Hidupkan UKM

_20160606_171901

LiBi Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero terus mengukuhkan eksistensinya sebagai lembaga yang menjaga dan memberdayakan ekonomi masyarakat, hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PNM, Parman Nataatmadja saat merayakan HUT ke 17 PNM di halaman gedung Arthaloka, Jakarta, Minggu Pagi (5-6-2016).

Parman mengatakan, saat ini PNM telah memproklamirkan slogan untuk PNM Untuk UKM Indonesia serta PNM terus berkomitmen untuk terus menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan berbasis usaha gurem, mikro, kecil dan menengah. “Memasuki usi ke17, PNM semakin berkomitmen dalam memberdayakan sekaligus mengembangkan pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia,”ujarnya.

Parman menambahkan seiring berjalannya waktu unit bisnis PNM kian menggurita. Jika sebelumnya Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM) menjadi amunisi utama dalam menjalankan bisnis, kini PNM tengah menggalakkan program Membina Ekonomi Keluarga Sejatera (Mekaar) yang di tujukan kepada ibu rumah tangga porduktif pra sejahtera.

”Kini kami tengah mengencarkan program Mekaar dengan sasaran wanita produktif yang hidup di bawah garis kemiskinan. Dimana Mekaar merupakan unit bisnis yang memberikan jasa pembiayaan dengan plafon mulai dari Rp. 2 hingga Rp. 5 juta setiap nasabah dan tidak ada jaminan dengan pembiayaan secara mingguan dan menggunakan sistem tanggung renteng,”papar Parman.

Ditempat yang sama, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil menyatakan PNM sebagai salah satu perusahaan milik Negara yang menjadi kunci dalam pertumbuhan ekonomi. Menurut Sofyan apa yang telah di raih PNM dalam perjalanan selama 17 tahun patut di jadikan contoh bagi BUMN dan juga perusahaan lain dalam memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

“17 tahun PNM telah membuktikan usaha dalam membangun bangsa dari sisi perekonomian, karena selain memberikan jasa pembiayaan yang sangat saya apresiasi ialah program pelatihan seperti Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU). Ini sangat efektif dalam memberikan nilai tambah bagi pelaku UMKM di tanah air. Karena dengan adanya PKU, palaku usaha mikro mendapatkan berbagai macam pelatihan yang dapat menunjang aktifitas bisnisnya,”ucap Djalil.

Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI, Eka Sastra mengapresiasi dengan adanya PNM ini karena menurutnya, pemerintah sangat terbantu sekali dengan adanya PNM karena dapat membantu mengatasi problem ketidakmandirian ekonomi serta ketimpangan. “Kami sangat membutuhkan PNM dan kami akan terus membackup serta mendukung program-program dari PNM,”ujarnya.

Terkait bantuan Pemerintah kepada PNM, secara pribadi Eka menegaskan, dirinya menginginkan PNM mendapatkan Penyertaan Modal Negara yang utama. “Tidak hanya modal kita juga akan mengupayakan penguatan dan sinergi antara Kementrian serta BUMN lainnya,”tambahnya.

Hingga saat ini layanan PNM telah menjangkau 29 provinsi, di 2.936 kecamatan di Indonesia. Hingga Maret 2016, PNM telah memiliki 73 kantor cabang termasuk 676 outlet Kantor Unit Layanan Modal Mikro yang lebih dikenal sebagai ULaMM PNM. Selain itu PNM telah memiliki 230 kantor cabang Mekaar.

Sebagai informasi tambahan, sejak awal berdiri pada 1 Juni 1999 silam hingga pada penutupan Maret 2016, PNM secara akumulatif telah menyalurkan pembiayaan kepada pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia sebesar Rp 13,927 Triliun dengan total penerima manfaat sebanyak 3.102.323 orang. (bn/lb)