Tingginya Demand Pergudangan, MMP Genjot Proyek Gudang

Lintas Bisnis.com Jakarta – Upaya menambah jumlah unit gudang dalam beberapa tahun kedepan, PT Mega Manunggal Property Tbk (MMP) menggenjot penuntasan beberapa proyek pembangunan gudang. Oleh karena semakin tingginya demand pergudangan modern akhir-akhir ini.

Head of Corporate Finance & Investor Relations MMP, Asa Siahaan, mengatakan, tingginya permintaan pergudangan modern tak lepas dari semakin maraknya industri e-commerce dan juga logistik belakangan ini.

“Bahkan proyek-proyek pergudangan yang sedang dibangun oleh MMP sudah diincar beberapa calon tenant yang berasal dari perusahaan e-commerce,” kata Asa di Jakarta, Jumat (20/11/2019).

Di tahun 2019 hingga Kuartal III membukukan kinerja positif yang Tercatat pada periode tersebut perusahaan mampu membukukan revenue sebesar Rp245,02 miliar. Capaian ini tumbuh 11,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018 (year on year).

Ia juga menyampaikan membukukan pertumbuhan Ebitda yang sama yaitu 11,3 persen dari Rp166,72 miliar menjadi Rp185,55 miliar. Kemudian untuk nett income sebesar Rp124,67 miliar atau tumbuh 61 persen dari sebelumnya Rp77,42 miliar.

“Banyaknya space gudang yang disewakan dari 2014 hingga saat ini yang terus membaik,” sebut Asa.

Dengan demikian kata dia, Kalau CAGR kita tumbuh 15 persen lebih juga ebitda tumbuh baik. Selama sembilan bulan kemarin ebitda kita hampir Rp186 miliar.

Di tahun depan tahun depan, MMP pun menargetkan pertumbuhan pendapatan yang lebih besar dari tahun ini yaitu di atas Rp250 miliar.

“Itu dimungkinkan bisa tercapai lantaran tahun depan tarif sewa pergudangan modernnya mengalami kenaikan.
Terlebih lagi, nilai aset perseroan saat ini telah mendapatkan apresiasi sehingga diharapkan bisa menggenjot revenue dan ebitda di tahun depan,” beber Asa.

Untuk pergudangan yang saat ini dikelola oleh MMP sebanyak 9 unit yang tersebar di berbagai lokasi. Jumlah tersebut termasuk gudang yang baru saja selesai dibangun.

“Di Tahun depan faktor selain penambahan dua gudang baru karena ada kenaikan rental yang sudah berjalan”, tegas Asa.

Pendapatan lanjutnya kira di atas 250 miliar bahkan nilai aset MMP hingga periode sembilan bulan lalu sebesar Rp6,68 triliun atau naik 15,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp5,8 triliun. Sementara itu untuk utang juga tumbuh tinggi yaitu 69,4 persen dari Rp473,18 miliar menjadi Rp801,44 miliar.

“Dengan Pertumbuhan utang memang cukup tinggi tapi kalau dibandingkan dengan equity masih sangat aman. Ekuitas kita sebesar 6,9 persen atau Rp4,12 triliun,” tutup Asa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *