PT Garam Manfaatkan Fungsi Logistik Cluster Pangan RNI

Lintas Bisnis.com Jakarta – PT Garam (Persero) menilai, fungsi-fungsi logistik pada berbagai perusahaan/badan umum milik negara (BUMN) sudah lengkap, sehingga rencana cluster industri pangan di bawah koordinasi RNI holding company bisa efektif berjalan.

Cluster mengordinasi dan mengintegrasikan sembilan BUMN berbasis pangan untuk mencapai kualitas serta value addition (nilai tambah) produk.

“(Fungsi) kelembagaan pangan sudah lengkap. Sehingga PT Garam akan meningkatkan Distribution Channel (saluran distribusi) melalui (fungsi) BUMN termasuk Perum Bulog (Badan Urusan Logistik),” Dirut PT Garam, Budi Sasongko mengatakan kepada Redaksi, Jumat (31/1/2020).

RNI mengordinasi Berdikari (Persero), PT Garam, Perum Perinus (Perikanan Nusantara), Perum Perindo (Perikanan Indonesia), PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero) atau SHS yang bergerak di bidang pertanian, khususnya dalam penyediaan benih. Pada sistem cluster, RNI akan mengubah business model untuk efisiensi logistik, penciptaan nilai tambah produk barang dan jasa sembilan BUMN tersebut.

“Bulog kan mengelola RPK (Rumah Pangan kita), kita akan gunakan sebagai Distribution Channel juga,” tegas Budi Sasongko.

RPK adalah outlet penjualan pangan pokok milik masyarkat yang dibina Perum Bulog. RPK juga merupakan usaha kecil dengan tujuan untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship dan pemberdayaan ekonomi masyarkat. Jaringan distribusi pangan Bulog terus ditingkatkan, salah satunya melalui RPK.

“Pemanfaatan RPK hanya salah satunya. Kami juga bekerjasama dengan berbagai jaringan ritel modern seperti Transmart, Indomaret. Kami sudah mulai garap hilirisasi sejak dua tahun belakangan ini. PT Garam menjual produk olahan, makanan sambil terus meningkatkan sistem logistik,” ungkap Budi.

Presiden Direktur RNI sempat mengutarakan konsep cluster pangan dengan sistem rantai pasok terintegrasi. Sembilan BUMN, tidak termasuk Bulog akan ditata ulang dalam bentuk holding company atau yang menyerupai. Penataan tersebut nantinya juga bisa mengurangi ketergantungan impor dan stabilisasi harga terutama pada hari-hari raya. SDM (sumber daya manusia) diperkuat sehingga tuntutan masyarakat terkait kebutuhan makanan terpenuhi. Harga juga diharapkan bisa semakin terjangkau.

“Hilirisasi PT Garam ditunjang sistem pemasaran ATL (above the line), BTL (below the line). artinya semua lini pemasaran, termasuk pembentukan brand image bisa paralel dengan fungsi logistik. Misalkan BGR yang punya gudang-gudang di seluruh Indonesia, termasuk di Kelapa Gading (Jakarta Utara) akan meningkatkan sistem logistik produk garam,” tegas Budi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *