Single Moms Indonesia Berdayakan Ibu Tunggal, Demi Kuat Bangun Kembali Keluarga

Lintas Bisnis.com Jakarta – Meneruskan hidup sebagai orang tua tunggal, khususnya ibu, bukanlah perkara mudah untuk dijalani. Single Moms Indonesia (SMI) mengetahui adanya 5 hal utama yang menjadi tantangan kebanyakan ibu tunggal diantaranya perihal keuangan dan stigma negatif dari masyarakat.

Dipercaya menjadi 1 dari 115 komunitas dalam Facebook Community Leadership Program, Single Moms Indonesia pun meluncurkan berbagai kegiatan guna fasilitas para Ibu tunggal teruskan hidup dengan kuat dan terperdaya, guna bangun kembali keluarga.

Maureen Hitipeuw, Pendiri SMI menjelaskan, selama hampir 5 tahun SMI berdiri, sering sekali pihaknya mendengar curhatan hati dari para Ibu tunggal yang membutuhkan wadah sharing sesama Ibu tunggal. Topik yang dibahas pun beragam, mulai perihal membesarkan anak, mencari lowongan kerja, interaksi mereka dengan keluarga mantan dan lain sebagainya.

“Beberapa dari mereka bergabung dalam keadaan masih sangat rapuh dan membutuhkan dukungan dari pihak lain. Berangkat dari hal ini, SMI berkomitmen untuk mewadahi dan memfasilitasi guna menguatkan Para Ibu ini melanjutkan hidup,” ujar Maureen Hitipeuw di Jakarta dalam beberapa hari ini.

Single Moms Indonesia merupakan komunitas berbasis online bagi para Ibu tunggal yang berdiri di tahun 2014 yang memiliki visi untuk memberdayakan para ibu tunggal, baik mereka yang ditinggal oleh pasangan karena meninggal ataupun bercerai, maupun juga karena pilihan sendiri.

Terhitung sampai dengan Februari 2019, anggota aktif di Facebook page yang bergabung lebih dari 1,000 ibu tunggal, berkisar 19-59 tahun dan berlokasi di banyak kota di Indonesia.

Hasil survey SMI menangkap adanya 5 tantangan terbesar para Ibu tunggal yaitu 1) Hal seputar keuangan karena tidak jarang mereka otomatis menjadi tulang punggung untuk keluarga, 2) stigma negatif dari masyarakat atas status mereka sebagai seorang janda, 3) upaya mengatur emosi mereka, 4) cara mendidik anak, karena mereka perlu menjadi Bapak sekaligus ibu dan pentingnya co-parenting dengan mantan suami, 5) keraguan mereka untuk membangun masa depan dirinya dan keluarga.

Bersamaan dengan peluncuran logo terbarunya yang merupakan simbol dari spirit SMI untuk menjadi ‘sahabat’ dan wadah bagi para Ibu tunggal, SMI menuturkan program yang akan berjalan selama 2019 yaitu:

1. Pembentukan Yayasan Single Moms Indonesia – demi pengembangan dan kelangsungan program SMI
2. Pelatihan ibu tunggal berbasis online – bebas biaya, para Ibu tunggal dapat bergabung dalam program dan dapat belajar langsung berbagai ilmu dan skill langsung dengan para ahlinya di bidang enterpreunership, pengembangan kepribadian, finasial dan lain sebagainya.
3. Kelas SMI offline – keberlanjutan program pelatihan secara offline berfokus pada pengembangan keterampilan anggota, seperti kelas memasak dan lain sebagainya. Satu dari Coach yang akan berpartisipasi dalam program SMI 2019, Eryka Purnama, Intergrative

Life Coach mengungkapkan, Para Ibu tunggal, selain berkutat dengan masalah domestik seperti di atas, masih perlu menjalani hidupnya bersinggungan dengan tatanan masyarakat Indonesia yang memandangnya sebelah mata.

Dengan program ’Heal, Love, Live’ saya mengajak para Ibu untuk dapat membangun hubungan baik dengan dirinya sendiri, terlebih dahulu, dengan penuh cinta kasih. Para ibu tunggal perlu mengenal luka batin yang dimiliki, dan kemudian berusaha untuk keluar dari kebiasaan ataupun berbagai pikiran negatif. Dengan begitu, para ibu tunggal kiranya dapat merancang rencana demi mewujud nyatakan visi dalam hidupnya dan keluarga, dengan lebih cerah.

“Berbagai pelatihan dapat diakses lewat website kami,www.singlemomsindonesia.com maupun berbagai channel media sosial kami, yaitu Facebook dan Instagram. Kami berharap para ibu tunggal dapat terus membangun hidupnya dengan jauh lebih optimis, mampu kuat demi diri sendiri dan keluarga, mandiri dan dapat berkontribusi dalam kehidupan bermasyakat, secara lebiih luas,” tutup Maureen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *