Bijak Mengelola THR ala Sandwich Generation

LINTAS BISNIS – Lebaran sebentar lagi, setelah berpuasa satu bulan, akhirnya hari kemenangan sudah dekat. Tunjangan Hari Raya (THR) yang sudah cair juga membawa sukacita tersendiri di saat lebaran. Berdasarkan Survei Snapcart tentang rencana penggunaan Tunjangan Hari Raya (THR), sebanyak 60% responden menyatakan akan menggunakan THR untuk berbelanja. Hal ini merupakan kondisi yang wajar mengingat perayaan hari raya untuk berkumpul dengan keluarga adalah hal yang dinantikan setiap tahunnya. Khusus untuk sandwich generation tentu perlu trik tersendiri agar dana THR dapat dikelola dengan optimal.

Windy Riswantyo selaku VP, Head of Marketing & Branding and Digital Channel Astra Life menuturkan, “Bagi sandwich generation, momen ini bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sekunder yang biasanya tertunda. Namun perlu diingat, bahwa dana THR jika tidak dikelola dengan baik, justru bisa menjadi bumerang di kemudian hari. Dengan semangat #iGotYourBack, Astra Life mengajak sandwich generation untuk bijak dalam mengelola keuangan, termasuk dana THR.

“Dengan pengelolaan dana THR yang tepat, dana ini bisa dimanfaatkan secara optimal sehingga membantu sandwich generation untuk dapat memiliki perencanaan keuangan yang baik dalam rangka mencapai tujuan finansial.” Agar dana THR dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, berikut hal-hal yang perlu dilakukan serta yang perlu dihindari bagi para sandwich generation,” jelas Windy.

Do’s dalam Mengelola THR

1. Libatkan Keluarga dalam Perencanaan Alokasi Dana THR
Saat menerima THR, ciptakan kesempatan untuk mendiskusikan alokasi dana THR serta catatan keuangan yang merincikan tujuan penggunaan dana THR dengan pasangan dan keluarga. Selain itu, merencanakan keuangan bersama pasangan dan keluarga juga menunjukkan keterbukaan dan kepercayaan yang bisa berdampak pada hubungan keluarga yang semakin erat. Perlu diingat, dana THR sebaiknya tidak digabung dengan gaji bulanan agar bisa dialokasikan dengan optimal. Dengan rincian alokasi ini, kita juga bisa dengan mudah menentukan prioritas penggunaan dana THR sehingga manfaat THR dapat semakin terasa meringankan beban dan kebutuhan finansial.

2. Berbagi dengan sesama dan mengirim bingkisan untuk orang terkasih
THR juga bisa dialokasikan untuk berbagi misalnya melalui sedekah dan zakat dengan besaran 2.5% hingga 5%. Saat ini, sudah banyak halaman crowdfunding yang bisa menyalurkan donasi dengan cara yang mudah dan cepat. Selain itu, berbagi dengan orang-orang terkasih di momen Idul Fitri juga bisa kita lakukan dengan mengirim bingkisan sebagai pengganti silahturahmi yang masih cukup terbatas di masa pandemi. Salah satu alternatif kado yang bisa menjadi pilihan adalah dengan memberikan kado Love Life yang menawarkan perlindungan jiwa dengan manfaat perlindungan hingga 300x lipat dari harga kado dan bisa selalu melekat pada orang yang kita berikan. Selain perlindungan jiwa, kado Love Life juga memberikan dan penggantian biaya rawat jalan darurat akibat kecelakaan. Kado Love Life tersedia dalam pilihan kado Rp100 ribu, kado Rp250 ribu, dan kado Rp500 ribu dengan perlindungan jiwa mulai dari 1 tahun hingga 5 tahun, dan nilai perlindungan hingga Rp100 juta. Kado Love Life bisa dibeli halaman e-commerce Astra Life di ilovelife.co.id.

3. Simpan dan ‘ternakkan’ dana THR
Agar tetap awet, dana THR juga bisa disimpan dalam bentuk tabungan maupun diternakkan dalam bentuk investasi. Melalui investasi, diharapkan kita dapat merasakan manfaatnya di kemudian hari. Produk investasi bisa menyesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi yang dimiliki. Selain itu, dana THR juga dapat dialokasikan untuk instrumen warisan. Jika generasi orang tua umumnya menyiapkan warisan berupa harta benda, kini sandwich generation bisa menyiapkan warisan berupa asuransi jiwa yang akan membawa keuntungan bagi orang tua maupun anak. Misalnya dengan menyisihkan dana Rp1 juta per bulan untuk membayar premi, maka Uang Pertanggungan yang bisa didapatkan bisa mencapai Rp1 miliar atau bahkan lebih, tergantung pada produk asuransi yang dipilih. Tidak hanya dari sisi nominal pembayaran yang lebih kecil, sandwich generation juga tidak perlu khawatir jika sewaktu-waktu tutup usia karena Uang Pertanggungan bisa digunakan oleh anggota keluarga yang ditinggalkan untuk melanjutkan hidup.

4. Boleh belanja, tapi ukur kemampuan finansial

Tidak ada larangan untuk menggunakan dana THR demi keperluan konsumtif yang biasanya dilakukan para milenial seperti membeli baju baru, nongkrong di kafe kekinian, atau pergi berlibur. Namun semua pengeluaran tersebut perlu diperhitungan dengan bijak agar disesuaikan dengan kemampuan finansial yang dimiliki. Pastikan semua daftar pengeluaran dan kewajiban telah terpenuhi. Selain itu, dana THR juga bisa disisihkan untuk kewajiban tahunan yang pasti seperti biaya pajak rumah atau kendaraan.

Don’ts dalam Mengelola THR
1. Menjadi people pleaser saat hari raya

Masalah yang cukup sering dihadapi oleh sandwich generation adalah keinginan yang besar untuk membahagiakan setiap anggota keluarga, baik keluarga inti maupun sanak saudara yang bertemu saat momen hari raya. Tidak jarang ini juga menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang. Keadaan ini kerap membuat sandwich generation memberi melebihi kemampuan finansialnya. Menurut Annisa Steviani, seorang financial planner dalam sebuah sesi Instagram Live bersama Astra Life, “Jangan sampai kita hidup tapi mengikuti keinginan orang lain tanpa mengukur kemampuan finansial. Selama kemampuan finansial kita terbatas, maka otomatis kemampuan untuk berbagi juga menjadi terbatas. Memanfaatkan THR dengan baik bisa dimulai dari mengetahui porsi dan alokasi dana THR sesuai kondisi finansial, misalnya memprioritaskan untuk membayar hutang atau cicilan. Dengan demikian kita akan menyadari dimana batas kemampuan kita untuk memberi di hari raya.”

2. Over budget saat mudik dan lebaran

Berdasarkan keputusan pemerintah, tahun ini masyarakat sudah kembali diizinkan untuk melakukan perjalanan mudik. Tentu hal ini juga memerlukan biaya yang bisa digunakan dari alokasi dana THR. Oleh karena itu, penting untuk bisa merinci biaya yang dikeluarkan saat mudik seperti tiket untuk pulang-pergi, biaya tes antigen jika diperlukan, serta oleh-oleh untuk sanak saudara saat perayaan lebaran. Mencatat estimasi pengeluaran dapat membantu kita untuk disiplin pada jumlah yang sudah dialokasikan untuk menghindari over budget.

3. Menggunakan dana THR untuk uang muka cicilan

Sebagai sandwich generation, THR menjadi kesempatan untuk memenuhi keinginan pribadi yang tertunda. Namun, jangan alokasikan dana THR untuk menambah hutang baru, salah satunya sebagai uang muka cicilan, misalnya cicilan pembelian kendaraan bermotor atau ponsel terbaru. Pada dasarnya, THR perlu dimanfaatkan untuk meringankan beban hutang, bukan malah menambah beban biaya di masa yang akan datang, apalagi jika daftar kebutuhan dan kewajiban lainnya masih belum terpenuhi.

4. Menggunakan dana THR untuk membayar biaya rutin bulanan

THR diterima hanya satu kali dalam setahun. Oleh karena itu, sebisa mungkin jangan gunakan dana THR untuk membayar biaya rutin yang dikeluarkan setiap bulan, misalnya membayar tagihan listrik, uang sekolah anak, atau biaya belanja rutin bulanan. Hal ini patut dihindari karena biaya rutin bulanan seharusnya sudah dialokasikan pada pos pengeluaran bulanan di luar dana THR yang diterima. “Menjadi sandwich generation sering dikaitkan dengan berbagai beban finansial untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Padahal, jika sandwich generation dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola keuangan yang baik, kita dapat menjadi #BetterSandwichGen yang memiliki kesiapan finansial, termasuk kesiapan dalam mengelola THR dalam menyambut hari raya.” tutup Windy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *