Sejumlah Saham Layak Dipertimbangkan, IHSG Diperkirakan Melemah

ihsg1

LiBi Jakarta – Pergerakan IHSG pada perdagangan Selasa (19/1) diprediksi berada dalam kisaran support 4.453-4.470 dan resisten 4.503-4.520. Secara teknis, pola Black Spinning topber balik mendekati area lowerBollinger Band (LBB). Moving Average Convergence Divergence (MACD) cenderung menurun dengan histogram negatif yang lebih panjang. The Relative Strength Index (RSI), Stochastic, dan William’s%R berbalik turun. Laju IHSG di atasarea target support 4.485-4.497 dan gagal mendekati area target resisten 4.540-4.562.

Secara tren, IHSG masih memiliki peluang penurunan, namun diharapkan laju bursa saham sekitar dapat mulai bergerak positif untuk membantu IHSG dapat berbalik arah menguat. Apalagi terdapat gap baru di 4.503-4.516 sehingga dapat berpeluang membuat laju IHSG dapat rebound, jika juga dimanfaatkan untuk aksi beli. Tetap perlu mencermati sentimen yang ada pada laju IHSG.

Sementara untuk sejumlah saham yang perlu dipertimbangkan, antara lain: Saham PT Nippon Indosari Corpindo (ROTI) dalam kisaran support dan resisten Rp 1.190-1.225. Trading buy selama bertahan di atas Rp 1.190. dan stop loss di Rp 1.180. Saham PT Unilever Indonesia (UNVR) dalam kisaran support dan resisten Rp 35.500-36.500. Buy on weakness (BoW) di bawah Rp 35.475. Saham PT PP London Sumatra Indonesia (LSIP) dalam kisaran support dan resisten Rp 1.255-1.345. Trading buy selama bertahan di atas Rp 1.285, dan stop loss di Rp 1.270. Saham PT Siloam International Hospitals (SILO) dalam kisaran support dan resisten Rp 9.025-9.825. Tradingbuy selama bertahan di atas Rp 9.025, dan stop loss di Rp 9.000.

Berikutnya saham PT Steel Pipe Industry of Indonesi (ISSP) dalam kisaran support dan resisten Rp 160-188. Tradingbuy selama bertahan di atas Rp 163, dan stop loss di Rp 160. Saham PT Adhi Karya (Persero) (ADHI) dalam kisaran support dan resisten Rp 2.295-2.395. Tradingbuy selama bertahan di atas Rp 2.295, dan stop loss di Rp 2.290. Saham PT Kino Indonesia (KINO) dalam kisaran support dan resisten Rp 3.695-3.865. Trading buy selama bertahan di atas Rp 3.795, dan stop loss di Rp 3.790.

Pada perdagangan Senin (18/1), IHSG ditutup melemah 42,7 poin (0,94%) ke angka 4.481,276. Sepanjang perdagangan awal pekan, indeks mencapai level tertinggi di 4.503,863 atau melemah 20,113 poin dan mencapai level terendahya di angka 4.471,243 atau melemah 52,733 poin. Pada perdagangan awal pekan, IHSG kembali melemah setelah ikut tertekan oleh sentimen global sehingga memperpanjang kinerja negatifnya. Rilis penurunan NY empire state manufacturing index, PPI, dan retail sales AS memberikan sentimen negatif sehingga membuat laju bursa saham AS belum dapat keluar dari teritori negatif.

Belum lagi, harga minyak mentah dunia yang hanya naik sesaat dan kembali melemah turut berimbas pada perdagangan Asia di awal pekan dan membuat pelaku pasar memilih keluar. Perhatian pasar selain tertuju pada rilisnya data ekonomi negara berkembang, harga minyak yang terus turun, kini dicabutnya sanksi Iran terkait uji emisi nuklir membuat kekhawatiran akan pasokan minyak yang oversupply kembali menghinggapi pelaku pasar sehingga membuat bursa global berada di zona merah. Keadaan ini yang membuat pelaku pasar kembali melakukan aksi jual.

Meski terjadi penguatan di akhir pekan kemarin dan kami berharap akan adanya penguatan lanjutan namun, secara tren IHSG juga memiliki peluang penurunan, apalagi jika melihat kondisi bursa saham sekitar yang masih berada di zona merah, net sell asing yang terus terjadi, harga minyak yang menyentuh level USD 29/barel, sehingga diasumsikan perdagangan IHSG berpotensi melemah. Tetap cermati sentimen yang ada pada laju IHSG. Di akhir penutupan IHSG, transaksi asing masih melakukan aksi jual yang didukung laju rupiah yang kembali terdepresiasi. Asing kembali berjualan (dari net sell Rp 833,09 miliar menjadi net sell Rp 524,12 miliar). (bzn/lb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *