IHSG Dan Rupiah Serentak Menguat

images

LiBi – Pada perdagangan Selasa (4/5) nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan, ditutup menguat sebesar 27,50 poin atau naik 0,21% ke level Rp 13.186,50 per dolar AS. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan hari ini bergerak di zona hijau ditopang saham-saham sektor keuangan. Mengakhiri perdagangan IHSG ditutup menguat 3,945 poin (0,08%) ke 4.812,264. Sementara indeks unggulan LQ45 ditutup naik 0,565 poin (0,07%) ke 827.189.

Kurs rupiah pada awal perdagangan hari ini dibuka di kisaran Rp 13.123,50 per dolar AS. Sedangkan, pergerakan rupiah pada sore ini berada di kisaran Rp 13.122,50 – Rp 13.190 per dolar AS. Sementara itu, kurs tengah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang dikeluarkan Bank Indonesia, berada di kisaran Rp 13.162 per dolar AS. Harga berbagai komoditas menunjukkan penurunan selama April sehingga terjadi deflasi 0,45%. Dengan demikian, inflasi tahun kalender (Januari-April) mencapai 0,16% dan inflasi dari tahun ke tahun (April 2015-April 2016) mencapai 3,6%. Dengan tren tersebut, inflasi sepanjang tahun ini bisa mencapai 4%.

Tercatat inflasi inti pada April mencapai 0,15% dan secara tahunan 3,41%. Komponen administered price mengalami deflasi 1,7% pada April namun secara tahunan inflasi 0,84%, komponen volatile food dan energi pada April masing-masing deflasi 1,04% dan 3,51%. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyatakan, deflasi April didorong penurunan beberapa kelompok pengeluaran yakni bahan makanan sebesar 0,94%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,13%, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,6%.

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga adalah bensin dengan andil 0,24%, cabai merah 0,18%, beras 0,07%, ikan segar 0,05%, tarif listrik 0,05%, daging ayam ras 0,04%, cabai rawit 0,03%, telur ayam ras 0,02%, kentang 0,02%, tarif angkutan dalam kota 0,02%, tarif angkutan udara 0,02%, kacang panjang 0,01%, sawi hijau 0,01%, tarif angkutan antarkota 0,01%, dan solar 0,01%.

Tercatat, tujuh sektor melemah, hanya 3 sektor yang mampu menguat. Pelemahan tertinggi terjadi di sektor aneka industri sebesar 1,30%, sedangkan penguatan tertinggi terjadi di sektor keuangan sebesar 1,20%. Pada perdagangan preopening, IHSG dibuka naik 10,655 poin (0,22%) ke 4.818,974. Sementara indeks LQ45 dibuka menguat 2,625 poin (0,32%) ke 829.249.

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat 11,455 poin (0,24%) ke 4.815,771. Sementara indeks LQ45 dibuka naik 2,519 poin (0,30%) ke 829.143. Membuka perdagangan sesi I, IHSG ditutup naik 21,032 poin (0,44%) ke 4.829,351. Sementara indeks LQ45 ditutup menguat 4,229 poin (0,51%) ke 830.853.

Sebanyak 146 saham naik, 154 saham turun, dan 101 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 229.477 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 4,541 miliar saham senilai Rp 4,903 triliun. Beberapa saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya MYOR naik 950 poin (2,71%) ke Rp 35.950, SRTG naik 530 poin (15,73%) ke Rp 3.900, UNVR naik 525 poin (1,21%) ke Rp 43.775, dan ADMF naik 490 poin (11,01%) ke Rp 4.940.

Sejumlah saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya GGRM turun 3.500 poin (4,89%) ke Rp 68.100, MREI turun 500 poin (6,25%) ke Rp 7.500, UNTR turun 500 poin (3,33%) ke Rp 14.500, dan HMSP turun 350 poin (0,35%) ke Rp 98.900.

Sedangkan kondisi bursa saham Asia sore kemarin, antara lain: Indeks Hang Seng turun 177,69 poin (0,84%) ke 20.889,36, Indeks SSE Composite naik 54,32 poin (1,85%) ke 2.992,64, dan Indeks Straits Times turun 27,32 poin (0,96%) ke 2.811,20.

Sebagai informasi, sedikitnya sembilan perusahaan siap melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada Mei dan Juni tahun ini. Dengan demikian, setidaknya ada 12 perusahaan yang bakal menggelar IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama semester I-2016. Tiga perusahaan lainnya sudah lebih dulu IPO, bahkan sudah listing pada Januari dan Februari lalu.

Berdasarkan data bursa, tiga perusahaan yang sudah IPO dan listing di BEI adalah PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO), PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA), dan PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI). Pada perdagangan di BEI, kemarin, saham ARTO ditutup pada harga Rp 140, menguat dibanding harga IPO sebesar Rp 132. Sedangkan saham MTRA ditutup pada harga Rp 264, naik dari harga IPO Rp 185. Adapun saham MARI yang harga IPO-nya dipatok Rp 750, pada perdagangan kemarin meningkat ke level Rp 875.

Data BEI menyebutkan, ke-9 perusahaan yang bakal melangsungkan IPO pada Mei dan Juni 2016 antara lain PT Megapower Makmur, PT Cikarang Listrindo, PT Duta Inti Daya, PT Sillo Maritime Perdana, PT Bank Ganesha, dan PT Graha Andrasentra Propertindo. Tahun ini, BEI menargetkan IPO 35 perusahaan. (bzn/lb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *