Pertamina Akuisisi Perusahaan Minyak M&P Senilai Rp2,9 Triliun

perLiBi Jakarta – PT Pertamina (Persero) lewat anak perusahaannya PT Pertamina Internasional Eksplorasi Dan Produksi (“PIEP”), secara resmi mengakuisisi saham yang dimiliki oleh Pacifico sebesar 24,53% yakni perusahaan minyak asal Perancis Maurel et Prom (M&P), yang mewakili 47.916.026 saham atau senilai 200 juta euro atau sekitar Rp 2,9 triliun. Perdagangan blok ini mengikuti perjanjian yang ditandatangani antara Pertamina dan Pacifico pada 31 Juli 2016.

Perdagangan blok telah selesai untuk € 4,20 per saham, ditambah € 0,50 yang akan dibayarkan mulai 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2017 dan bila harga Brent tetap di atas USD 65 per barel. Namun langkah Pertamina tak terhenti di sini, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) nasional ini memberi sinyal untuk mengambil alih saham mayoritas M&P dalam waktu dekat.

Direksi Maurel & Prom sendiri mendukung tawaran itu dan akan merekomendasikan pemegang saham untuk mentenderkan saham mereka selanjutnya. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Dewan Direksi Maurel & Prom akan memberikan alasan definitif pada penawaran tender selanjutnya setelah memperoleh pendapat kewajaran dari Ledouble, ahli independen yang telah ditunjuk.

Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto menyampaikan, saat ini pihaknya telah mengutus Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam ke Paris (Perancis) untuk menyelesaikan proses akuisisi tersebut pada hari ini.

“Pak Alam sedang berada di Paris. Kita akan closing ambil alih saham M&P,” kata Dwi, saat melakukan pemaparan kinerja semester I 2016, di Kantor Pusat Pertamina,” ujar Dwi, di Jakarta, Jum’at (26/8).

Sementara itu, Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman menambahkan, dengan memiliki saham M&P sebesar 24,53% Pertamina memiliki kontrol pada Perusahaan tersebut.
Rencananya saham tersebut akan menjadi aset Pertamina Internasional EP (PIEP), sehingga bisa ikut mengelola ladang migas yang digarap M&P. “Sekarang pun dengan 24,53 persen sudah ada efektif control, kita akan efektifkan perusahan kita,” ujar Arief.

Mengenai rencana pencaplokan saham mayoritas, lanjut Arief, Pertamina telah menyiapkan dana sebesar USD 1 miliar. Kepemilikan saham mayoritas atas M&P diyakini bisa menjadi langkah Pertamina untuk ikut menguasai lapangan migas yang dioperatori perusahaan asal Prancis tersebut, termasuk di Gabon.

“Dari sisi dana kita siap, berapa pun dibutuhkan kurang lebih 1 miliar dolar, kita punya banyak instrumen akusisi lanjutan,” ungkap Arief.

Selain itu, Direksi Maurel & Prom Emmanuel de Marion de Glatigny telah mengundurkan diri dan menunjuk Denie S.Tampubolon sebagai Direktur baru yang mewakili Pertamina. Setelah penyelesaian transaksi, Maurel & Prom akan terus mengembangkan operasinya sementara fungsi sebagai perpanjangan tangan Pertamina dan PIEP dapat menerapkan strategi mereka untuk pertumbuhan hulu internasional.

Pertamina disarankan untuk menunjuk Crédit Agricole Korporasi dan Investment Bank sebagai penasihat keuangan eksklusif, dan Hogan Lovells sebagai penasehat hukum. Pacifico disarankan oleh BCTG Avocats sebagai penasehat hukum.

Untuk diketahui, beberapa lapangan produksi migas dan eksplorasi milik Maurel & Prom berada di sejumlah negara seperti Gabon, Tanzania, Nigeria, Namibia, Prancis, dan Vietnam. (al)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *