Mandiri Amal Insani, Penerima Manfaat 55.117 Jiwa di Tahun 2017

Lintas Bisnis.com Jakarta – Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation menyelenggarakan pemaparan tahunan yang bertempat di Rumah Makan Batik Kuring, SCBD, Jakarta Selatan (Rabu, 21/02). Tahun 2017 yang merupakan tahun ketiga berdirinya Mandiri Amal Insani telah dilalui dengan capaian kinerja yang siginifikan. Pertumbuhan untuk bidang penghimpunan mencapai 43% dari tahun 2016. Sementara untuk pemaparan dana, bidang penyaluran mencapai angka 93% dari target tahun 2017. Adapun untuk jumlah penerima manfaat dari program yang dimiliki oleh Mandiri Amal Insani mencapai 55.177 jiwa dengan jumlah sebaran sebanyak 43% di wilayah Jakarta dan Sekitarnya, sedangkan lainnya berada di luar wilayah tersebut maupun luar negeri seperti Hongkong, Myanmar dan Malaysia).

Menurut Budi Gunadi Sadikin sebagai Pembina MAI Foundation mengatakan, “MAI berusaha mengimplementasikan program pemerintah yang tertuang dalam 17 butir Sustainable Development Goals (SDGs)”.

“Tujuan-tujuan yang kami canangkan diantaranya memang menjadi fokus atau tujuan pokok dari sebuah lembaga sosial, khususnya lembaga zakat yaitu pengentasan kemiskinan, kelaparan, tercapainya kesejahteraan, air bersih dan sanitasi serta pendidikan yang berkualitas. Kami menyakini, jika semua program dapat terlaksana dan didukung oleh banyak pihak termasuk lembaga zakat seperti MAI, maka tujuan memakmurkan dunia khususnya Indonesia akan tercapai”, ungkap Budi Gunadi Sadikin.

Tahun 2017, Mandiri Amal Insani telah membuka kantor wilayahnya di Palembang dan Banjarmasin. “Dengan adanya pelabaran ini, diharpakan tingkat kesadaran masyarkat Indonesia akan pentingnya membayar ZISWAF. Tentunya, dengan peningkatan tersebut akan berdampak pula bagi pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, bahwa tidak menutup kemungkinan di tahun 2018, MAI akan meresmikan kantor wilayah di Papua” tutur Tardi selaku Anggota Pembina MAI Foundation.

Pemaparan Expose 2018 mengusung tema ‘Transformasi Berkelanjutan’, MAI melakukan strategi ‘Show Me The Money’, strategi tersebut mengimplementasikan fungsi transparansi dan tanggung jawab lemabag terhadap para donator. “Kami berusaha memperlihatkan kebermanfaatan program yang dikelola MAI kepada para donator agar kepercayaan mereka dalam menyalurkan dana ZISWAF-nya bisa berkelanjutan”, tutur Tardi.

Untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan, dibutuhkan transparansi dan akuntabilitas. Untuk itu, MAI melakukan proses pelaporan berbasis Sustainability Report (SR) yang berpedoman pada standar Global Reporting Initiative (GRI), yang disesuaikan dengan karekteristik dan prinsip ketepatan (accuracy),menyeluruh (completeness) serta reliabilitas (reliability) yang disesuaikan dengan lembaga zakat.

“Model pelaporan berbasis Sustainability Report Mandiri Amal Insani ini merupakan yang pertama kalinya di industry zakat. Kami ingin menunjukkan komitmen MAI Foundation terhadap pencapaian tahun 2017 dalam pelaporan berkelanjutan yang didasari atas aspek ekonomi, sosial, lingkungan atau isu-isu sosial lainnya serta kepada para stakeholder”, pungkas Abdul Ghofur Direktur MAI Foundation.