Mengenang Korban Peristiwa di Universitas Trisakti

Lintas Bisnis.com Jakarta – Perubahan reformasi sudah bergulir 20 tahun di Indonesia ini. Dimana rakyat Indonesia dapat melihat dan merasakan dampak perubahan itu, dari sebuah negara yang ototarianisme menjadi sebuah negara yang demokratis, yang membutuhkan sebuah pengorbanan yang tidak sedikit bahkan nyawa dan darah taruhannya. 

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Trisakti Saidu Solihin kepada Lentera Indonesia baru – baru ini di Jakarta.

Menurut Ketua Umum Alumni Universitas Trisakti Saudi Solihin, setiap revolusi (perubahan) akan menelan korban begitulah salah satu bunyi adagium dan sejarah mencatat perubahan yang terjadi 20 tahun yang lalu menelan korban.

Dimana, sambungnya, 4 mahasiswa Universitas Trisakti menjadi martir dari sebuah elah perubahan yang terjadi pada bangsa ini. Untuk itu dimana nasib kasusnya sampai sekarang masih sumir dan jauh dari kata adil.

Adanya kematian 4 Mahasiswa Universitas Trisakti tersebut merupakan sebuah gerang pintu masuk menuju sebuah perubahan. “Namun tanpa sebuah pintu masuk kita tidak akan sampai masuk kedalam rumah yaitu sebuah rumah demokrasi yang sama – sama kita naungi saat ini,”  papar Saidu.