Lintas Bisnis.com Jakarta – Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena investor terus mencerna laporan payrolls (penggajian) non pertanian negara itu untuk Juni.
Dengan tidak adanya data ekonomi utama yang dirilis pada Senin (9/7), para investor masih memilah-milah laporan pekerjaan Juni. Total gaji pekerja non-pertanian AS meningkat sebesar 213.000 pada Juni, mengalahkan konsensus pasar, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada Jumat (6/7).
Pertumbuhan lapangan pekerjaan terjadi dalam jasa-jasa profesional dan bisnis, manufaktur, serta perawatan kesehatan, sementara perdagangan ritel kehilangan lapangan pekerjaan. Sementara itu, karena lebih banyak orang Amerika memasuki angkatan kerja tetapi tidak semua pekerjaan ditemukan, tingkat pengangguran AS pada Juni naik sedikit menjadi 4,0 persen dari 3,8 persen pada Mei, tingkat terendah sejak April 2000.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,13 persen menjadi 94,087 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1748 dolar AS dari 1,1746 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3256 dolar AS dari 1,3283 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia meningkat menjadi 0,7466 dolar AS dari 0,7430 dolar AS.
Dolar AS dibeli 110,81 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,68 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9920 franc Swiss dari 0,9900 franc Swiss, dan menguat menjadi 1,3115 dolar Kanada dari 1,3102 dolar Kanada. (we/lb)