SDM Berkualitas Solusi Tantangan Industri 4.0

Lintas Bisnis.com Jakarta – Temasek dan Google memprediksi pertumbuhan ekonomi internet Indonesia pada 2018 mencapai USD 27 miliar dan diprediksi akan terus tumbuh mencapai USD 100 miliar pada 2025. Ini merupakan peluang yang baik jika tantangan Indonesia dalam menghadapi industri 4.0 dapat diatasi.

Tantangan terbesar Indonesia dalam menghadapi Industri 4.0 adalah kesenjangan digital yang masih tinggi akibat minimnya pengetahuan sumber daya manusia dalam mengoptimalkan teknologi digital dan infrastruktur. Kesenjangan digital yang masih tinggi ini dapat berdampak pada semakin besarnya kesenjangan sosial dan ekonomi.

Maka dari itu Unika Atma Jaya mendukung pemerintah dengan berkontribusi secara signifikan terhadap isu kebijakan publik melalui tiga pilar, yaitu akademik, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Pesatnya kemajuan teknologi di bidang artificial intelliigence (AI) dan Internet of things bukan saja menghadirkan isu SDM tetapi juga bagaimana teknologi dikembangkan untuk memecahkan masalah sosial di Indonesia. Hal ini dirangkum dalam Catatan Akhir Tahun 2018 Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Jakarta.

Salah satu solusi yang ditawarkan Sebagai pengembang Sumber Daya Manusia adalah memperkuat program melek digital atau digital literacy, Universitas Unika Atma Jaya merasa perlu berkontribusi dalam membangun Indonesia untuk siap menghadapi revolusi industri 4.0.

Hal ini selaras dengan misi pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai salah satu 10 besar negara dengan ekonomi terkuat di tahun 2030 dan juga pada misi “Making Indonesia 4.0”. Industri 4.0 hadir dengan kemampuannya dalam meningkatkan produktivitas, tetapi tantangan-tantangan baru pun bermunculan terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia.

“Kami meyakini teknologi (revolusi industri 4.0) bersifat netral, sehingga diperlukan desain kelembagaan agar teknologi bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah sosial, seperti peningkatan kapasitas pemasaran usaha mikro kecil menengah melalui e-commerce, peningkatan akses keuangan melalui financial techology, inklusifitas akses pendidikan melalui pembelajaran daring, dan sebagainya,” ujar Rektor Unika Atma Jaya, Dr. A. Prasetayantoko.

Mendukung hal ini Unika Atma Jaya juga memberikan penghargaan kepada civitas Unika Atma Jaya yang telah memberikan kontribusi terhadap penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Sementara itu, Asmin Fransiska, Kepala LPPM Unika Atma Jaya, mengatakan penghargaan ini diberikan agar dapat menjadi motivasi para dosen untuk meningkatkan kualitasnya. Penghargaan ini diberikan kepada dosen yang memenuhi kriteria penilaian yang berasal dari data dan laporan kinerja dosen dari Unit/Pusat/Fakultas.

“Kami memberikan penghargaan kepada dosen karena kami mengapresiasi kinerja yang baik dari mereka. Harapan kami penghargaan ini dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas bidang unggulan penelitian, publikasi, serta kemitraan,” jelasnya.

Catatan Akhir Tahun dan Atma Jaya Award merupakan salah satu upaya Unika Atma Jaya mengembangkan program-program strategis sesuai dengan narasi tiga pusat (centers), yaitu Center for Nation Development, Center for Health Development, dan Center for Human Development

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *