Alat Canggih RB Noodle S Pro 10, Untungkan Kuliner Mie Belipat Ganda

LINTAS BISNIS – Sektor usaha ditengah masa Pandemi Covid-19 perlu inovasi dan kreatif yang bisa memberikan daya tarik masyarakat di tengah lesunya daya beli masyarakat. Salah satu peluang usaha yang memiliki potensi besar diantaranya produk mie yang merupakan konsumen terbesar masyarakat Indonesia.

Melihat kondisi tersebut, RB Electronics memberikan solusi dan kepedulian kepada mereka yang terdampak pandemi dengan membuat suatu terobosan lewat alat canggih pembuat mie otomatis yang diberi nama RB Noodle S Pro 10. Dengan alat tersebut, bisa dipakai untuk membuat mie sehat secara praktis. Alat ini ditawarkan untuk pengusaha kuliner mie di tengah pandemi.

“Usaha kuliner menjadi salah satu pilihan paling tepat dalam memulai bisnis di masa pandemi dan olahan mie menjadi pilihan yang disukai,” kata Jenny Widjaja selaku President Director RB Electronics di di RB Shop, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Dia menyampaikan, usaha mie merupakan salah satu peluang bagi masyarakat yang ingin memulai usaha kuliner mie dengan sajian menu yang dapat modifikasikan. Seperti halnya di Industri Mie ada aneka mie ayam dengan buah naga, mie spirulina hijau, gandum, ubi ungu dan beberapa varian lainnya.

Menariknya, menurut Jenny, disini mie nya langsung dibuat di tempat tanpa air abu, mecin dan bahan pengawet lainnya. Jadi mie nya sehat dan enak. Karena membuat mie ayam kini bisa lebih mudah tanpa harus pengawet dan disimpan berhari-hari.

“Kelebihan mie ayam dari kami adalah bahan baku mie yang bebas dari pengawet, selain itu daging ayamnya juga masih segar, dan bumbu-bumbu racikannya dibuat sendiri dan tentunya faktor kehalalan,”ungkap Jenny.

Jenny menjelaskan, mesin RB Noodle S Pro 10 dapat melakukan olahan dalam 1 jam bisa menghasilkan 80-1000 kg atau sebanyak 200 porsi. proses pembuatan mie lebih mudah, penyajiannya pun bisa langsung saat itu. Mesin mie otomatis yang dibanderol seharga Rp 22 jutaan ini memberikan banyak kemudahan bagi yang ingin mulai berwirausaha.

“Kalau sehari bisa jual 50 porsi dan bisa untung Rp10 ribu, sehari udah untung Rp500 ribu, kali 1 bulan sudah Rp15 juta. Tentunya, ini memberikan return on investment yang cepat,” jelas dia.

Bagi yang ingin memulai kuliner mie, anda tidak perlu khawatir tidak bisa membuat mie, pihaknya pun memberikan pelatihan dan praktik langsung di outletnya yang berlokasi di Sentra Bisnis Artha Gading Blok A7-D Kav No 15 Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Anda bakal diajari praktik membuat mie yang fresh, mengaduknya dan komposisinya sehingga bisa dinikmati langsung. Oleh karena dampak pandemi ini luar biasa, Anda pasti kebingungan mau berwirausaha apa dan bisa bertahan. “Kuliner mie itu nggak ada cerita rugi tapi mau seberapa besar untungnya. Jual 10 ribu pun masih untung,” ujar Jenny.

Dengan pemakaian listrik yang hemat 380 Watt Anda bisa produksi mie ratusan porsi. Dan Anda tak perlu risau dengan komponen sparepartnya, pihaknya yang menangani semua itu dan tentunya bergaransi satu tahun.

“Ide-ide saya bisa menjadi sebuah peluang kesempatan. Dan kami terbuka lebar kepada instansi-instansi pemerintah maupun swasta dalam menciptakan peluang wirausaha pemula dampak dari pandemi saat ini,”tukasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *