LiBi Jakarta – Mendekati usia ke-70 tahun yang akan jatuh pada 5 Juli 2016, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan posisinya untuk tetap menjadi bank yang mendukung sepenuhnya upaya penguatan kemandirian ekonomi, sejalan dengan salah satu program Nawacita Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla, yaitu berdaulat di bidang ekonomi. Berbagai program bisnis maupun program kemitraan dan bina lingkungan yang dijalankan oleh BNI tidak semata-mata dimaksudkan untuk meraup keuntungan melainkan juga untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Baiquni mengungkapkan, kelahiran BNI sebagai bank pertama milik negara setelah Kemerdekaan pada 5 Juli 1946 merupakan tonggak kedaulatan ekonomi dan moneter yang ditetapkan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdiri pada 17 Agustus 1945. Ikhtiar untuk terus memperkokoh perekonomian bangsa tersebut tetap diperkuat hingga BNI mencapai usia ke-70 saat ini dengan menjadikan semangat sinergi sebagai pondasi utamanya.
“Untuk itu, tema HUT ke-70 BNI adalah Sinergi Kembangkan Negeri, yaitu dengan pesan utama bahwa BNI terbuka terhadap setiap kerja sama dari semua pihak untuk mengembangkan Indonesia, termasuk dengan sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya,” ujarnya
Sinergi antar BUMN yang dikembangkan BNI antara lain memposisikan diri sebagai bank yang paling aktif menggalang Kredit Sindikasi untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur strategis. Kucuran kredit BNI ke sektor infrastruktur terus meningkat, dari Rp 53,054 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 66,193 triliun pada akhir tahun 2015.
Pada saat yang sama, perhatian BNI tidak pernah terputus pada pengembangan kapasitas para pelaku usaha pemula agar terus naik kelas menjadi enterpreneur kokoh antara lain melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan ringannya suku bunga KUR yang ditetapkan pemerintah pada level 9%, BNI optimis penyaluran KUR pada tahun 2016 akan jauh lebih cepat dibandingkan 2015.
Dukungan BNI terhadap proyek-proyek infrastruktur dan kucuran KUR yang semakin intensif merupakan wujud upaya BNI dalam merealisasikan salah satu Program Nawacita ke- 5 dan ke-7, yaitu Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia Pintar, Indonesia Kerja, dan program Indonesia Sejahtera, serta Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Adapun untuk membantu Program Nawacita ke-6, yaitu Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, BNI telah hadir di luar negeri sejak tahun 1955 sebagai bank negara pertama yang berani membuka cabang di Singapura. Kini, BNI telah mampu mempertahankan bisnis internasionalnya melalui cabang di Tokyo, Hong Kong, London, Seoul, New York, Myanmar, dan Osaka. (we/lb)