Lintas Bisnis.com Madura – PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM berkomitmen untuk memperluas jaringan layanan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Provinsi Jawa Timur khususnya Pulau Madura.
Kali ini, Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja bersama bersama Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), Achsanul Qosasi meninjau langsung Nasabah Mekaar di Desa Pacentan, Pulau Madura pada Selasa (9/01).
Parman menjelaskan, Program Mekaar yang memberikan pembiayaan dan pendampingan usaha berbasis kelompok bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro telah hadir di Pulau Madura sejak awal tahun 2016. Saat ini, di Madura didukung 34 kantor layanan Mekaar, program Mekaar telah membina 43,331 nasabah yang tersebar di wilayah Madura termasuk Sumenep, Manding, Blutom Saringgi dan Gapura.
“Dengan melihat antusias masyarakat akan hadirnya program Mekaar dan banyaknya permintaan akan pembiayaan dan pendampingan usaha di Pulau Madura, mendorong kami untuk terus memperluas jaringan layanan ke beberapa wilayah baru seperti madura kepulauan. Kami berencana pada tahun 2018 ini akan membuka 23 kantor layanan baru”, ucap Parman.
Dirinya menambahkan, dalam kunjungan kerja bersama dengan BPK RI, rombongan juga berdialog langsung dengan 57 nasabah Mekaar yang terbagi dalam 3 kelompok yaitu Pacentan 2, Pacetan Bun Dalem dan Dumajah.
Para Nasabah mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang merasa sangat terbantu dengan program Mekaar. Kini mereka dapat mulai menabung dan mulai memahami tata cara pengelolaan keuangan yang baik, dengan memisahkan keuangan pribadi dan usaha.
“Program Mekaar hadir dengan tujuan untuk membangun kemandirian dan keterampilan perempuan prasejahtera baik yang telah memiliki usaha ataupun yang baru akan memulai usaha, yang disertai dengan penanaman nilai dan budaya jujur, disiplin dan kerja keras dalam menjalankan usaha serta budaya menabung,” ujarnya.
Sementara itu, BPK RI melalui Achsanul Qosasi meberikan apresiasi kepada PNM atas kinerjanya dalam meningkatkan perekonomian perempuan prasejahtera.
“Kami akan mendukung dan turut mengawasi progam Mekaar ini. Melihat antusias para ibu-ibu yang hadir pada pertemuan kelompok yang diadakan pada setiap minggunya, menjadi kesempatan yang baik bagi mereka menggunakan waktu luang dan kemampuan dalam mengelola keuangan keluarga untuk menjalankan usaha sekala kecil, tapi dapat memberikan dampak yang besar pada perekonomian keluarga,” ujarnya.
Dia melanjutkan, program Mekaar memberikan kesempatan kepada perempuan prasejahtera agar dapat menikmati layanan pembiayaan usaha tanpa agunan, dimana selama ini perempuan prasejahtera kerap mengalami kesulitan dalam mengakses lembaga keuangan baik perbankan ataupun nonperbankan. (Iqbal)